Bisnis / Makro
Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:14 WIB
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan. [Suara.com/Yaumal]
Baca 10 detik
  • Kementerian Investasi mengakui belum ada investor baru yang berminat untuk menggarap proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). 
  • BKPM hanya akan mencatatkan dan mengumumkan sebuah investasi jika investor tersebut telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
  • Dengan mengumumkan investasi setelah NIB terbit, maka nilai modal yang akan ditanamkan sudah jelas dan realisasinya dapat dipantau oleh publik.

Suara.com - Kementerian Investasi/BKPM mengakui bahwa hingga kini belum ada investor baru yang secara konkret menyatakan minat untuk menggarap proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME). Pengakuan ini datang setelah perusahaan asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals Inc., memilih mundur dari proyek gasifikasi batu bara bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima proposal investasi yang serius untuk proyek DME tersebut.

"Kami masih belum mendengarkan ketertarikan secara riil untuk DME ini. Enggak tahu kalau datang ke kementerian lain," kata Nurul kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Nurul menjelaskan, BKPM hanya akan mencatatkan dan mengumumkan sebuah investasi jika investor tersebut telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Pihaknya tidak pernah mengumumkan rencana investasi yang statusnya baru sebatas pembicaraan.

"Karena nanti biasanya membuat informasi di publik... jadi agak kurang cocok begitu sampai ke publiknya," ujarnya.

Menurutnya, dengan mengumumkan investasi setelah NIB terbit, maka nilai modal yang akan ditanamkan sudah jelas dan realisasinya dapat dipantau oleh publik.

"Kalau sudah keluar NIB kan ketahuan tuh nilainya berapa. Sehingga publik juga tahu kalau nanti mau mencoba me-review lagi, yang kemarin keluar izinnya berapa, sudah direalisasikan berapa," jelas Nurul.

Load More