- Pemerintah mencabut status PSN untuk proyek pariwisata PIK 2 Tropical Coastland setelah melakukan kajian.
- Pencabutan ini tertuang dalam Permenko Nomor 16 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 24 September 2025.
- Meski status strategis dicabut, investasi properti di kawasan PIK 2 tetap berjalan tanpa hambatan.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akhirnya mengungkapkan alasan soal dicabutnya Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK 2 Tropical Coastland dari daftar Proyek Strategis Nasional di Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Ia menyatakan kalau dihapusnya proyek PIK 2 milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan dari PSN karena Pemerintah sudah melakukan kajian.
"Sudah ada kajian," kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (13/10/2025).
Ia menjelaskan kalau yang dicabut dari PSN adalah pengembangan program pariwisata di Kawasan PIK 2, bukan properti. Walhasil investasi bakal terus berlanjut.
"Yang dikasih kan sebetulnya untuk program pariwisatanya, bukan propertinya. Jadi itu dicabut saja. Investasi sih jalan terus, enggak ada pengaruhnya," ucap dia.
Diketahui penghapusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 yang baru ditetapkan pada 24 September 2025. Proyek yang sebelumnya digadang-gadang sebagai destinasi pariwisata berbasis hijau dengan nilai investasi fantastis, kini tak lagi menyandang status strategis.
Proyek PIK 2 Tropical Coastland sebelumnya disahkan sebagai PSN pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia baru masuk dalam daftar PSN sektor pariwisata pada 9 Oktober 2024.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Maret 2024 pernah menjelaskan, proyek seluas 1.756 hektare di Banten ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan berfokus pada konsep hijau, termasuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove.
"Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun ini diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda," kata Airlangga saat itu.
Baca Juga: Refleksi Satu Tahun Komunikasi Publik Pemerintahan Presiden Prabowo
Menariknya, meskipun status PSN biasanya membantu memuluskan perizinan, proyek PIK 2 Tropical Coastland memang dibiayai sepenuhnya dengan dana non-APBN atau tanpa menggunakan uang negara.
Dalam beleid Permenko No. 16/2025, proyek yang sebelumnya berada di nomor urut 226 itu kini hanya tercantum keterangan: "Dihapus."
Berita Terkait
-
Refleksi Satu Tahun Komunikasi Publik Pemerintahan Presiden Prabowo
-
Tak Akan Kunjungi Israel, Ternyata Begini Agenda Asli Presiden Prabowo Usai KTT Perdamaian Gaza
-
Trump Terbang ke Mesir, Rencana Perdamaian Gaza Dibahas, Prabowo Ikut Hadir
-
Prabowo Terbang ke Mesir: Saksikan Penandatanganan Perjanjian Damai Gaza
-
Prabowo dan Fenomena 'Strongman': Refleksi Citra Kepemimpinan di Panggung Global dan Domestik
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Mendag Bantah Mentan soal Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam: Itu Kawasan Bebas!
-
Purbaya Buka-bukaan Alasan Penerimaan Pajak Rendah: Ekonomi Sudah Lesu Sejak 2024
-
Harga Pangan Hari Ini: Cabai dan Bawang Meroket
-
Alasan Manajemen Mendadak Rombak Jajaran Direksi KAI Commuter di Tengah Kasus Tumbler Ilang
-
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Mengundurkan Diri
-
Puji-puji Ratu Maxima Soal Layanan QRIS Milik Indonesia
-
BRInita Buktikan Keandalan Dukung BRI dalam Meraih Penghargaan CSR Internasional
-
Partai Komunis China Guyur Investasi Rp 36,4 Triliun ke Indonesia, Untuk Apa Saja?
-
Presiden Prabowo Akan Bangun Dewan Nasional Baru Usai Bertemu Ratu Maxima
-
IESR: Data Center dan AI Harus Didukung Listrik Bersih, Geothermal Jadi Pilihan