Bisnis / Makro
Rabu, 15 Oktober 2025 | 19:30 WIB
Rencana pendirian Family Office atau Wealth Management Consulting (WMC) di Indonesia tampaknya belum menjadi prioritas anggaran pemerintah di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Foto Antara.
Baca 10 detik
  • Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyatakan bahwa hingga saat ini anggaran untuk Family Office belum ada di APBN.
  • Sang Bendahara Negara menegaskan bahwa ia tidak akan menutup pintu untuk memberikan dukungan jika memang diperlukan.
  • Purbaya mengindikasikan bahwa proses dukungan dari Kementerian Keuangan memerlukan diskusi lebih lanjut.

Suara.com - Rencana pendirian Family Office atau Wealth Management Consulting (WMC) di Indonesia tampaknya belum menjadi prioritas anggaran pemerintah.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, secara tegas menyatakan bahwa hingga saat ini, inisiatif tersebut belum masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pernyataan ini disampaikan Purbaya saat ditemui di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Meskipun demikian, Sang Bendahara Negara menegaskan bahwa ia tidak akan menutup pintu untuk memberikan dukungan jika memang diperlukan.

"Jadi kalau emang bisa jalan ya kita jalan aja, kalau perlu dukungan kita dukung. Tapi belum ada di APBN sama sekali masalah itu, jadi saya tidak tahu," kata Purbaya.

Purbaya mengindikasikan bahwa proses dukungan dari Kementerian Keuangan memerlukan diskusi lebih lanjut. Alasannya, ia mengaku belum mengetahui secara detail terkait rencana pembentukan Family Office atau WMC tersebut.

"Kalau perlu dukungan ya diskusi sama kita. Saya belum sampai sekarang ada diskusi masalah itu," tambahnya.

Family Office adalah entitas swasta yang berfungsi mengelola kekayaan dan urusan keuangan keluarga ultra-kaya (ultra-high net worth). Kehadiran kantor sejenis di Indonesia seringkali dikaitkan dengan upaya menarik dan menahan dana-dana besar milik warga negara Indonesia (WNI) agar tidak parkir di luar negeri, seperti Singapura.

Load More