- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap adanya intervensi dari pihak tak dikenal soal penggunaan dana APBN dalam renovasi Ponpes Al Khoziny.
- Purbaya mengaku menerima pesan singkat melalui WhatsApp yang melarangnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk renovasi.
- Purbaya baru menyatakan akan melihat proposal permohonan bantuan tersebut terlebih dahulu.
Suara.com - Rencana perbaikan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk pada akhir September lalu, kini menjadi sorotan setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap adanya intervensi dari pihak tak dikenal.
Purbaya mengaku menerima pesan singkat melalui WhatsApp yang melarangnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk renovasi.
Padahal, Purbaya baru menyatakan akan melihat proposal permohonan bantuan tersebut terlebih dahulu.
"Waktu itu saya sudah ngomong begitu 'saya akan lihat', sudah ada tuh yang WA ke saya 'jangan, nanti yang lain iri'," ungkap Purbaya saat ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Pesan yang diterima Purbaya melalui aplikasi WhatsApp (WA) itu secara spesifik meminta agar perbaikan Ponpes Al Khoziny, yang menampung 1.900 santri, tidak didanai oleh APBN. Alasannya untuk mencegah kecemburuan dari pihak lain.
Sayangnya, Purbaya memilih untuk tidak mengungkapkan identitas pengirim pesan "rahasia" tersebut.
Meski demikian, Purbaya menegaskan bahwa sampai saat ini ia belum menerima proposal resmi terkait perbaikan. Jika proposal sudah masuk, ia memastikan akan segera mengambil keputusan yang terbaik, terlepas dari tekanan yang ia terima.
"Saya nggak tahu gimana yang terbaik, tapi nanti begitu lihat proposal saya akan buat keputusan," tegasnya.
Sebelumnya, wacana penggunaan APBN untuk renovasi Ponpes Al Khoziny sempat dilontarkan oleh Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang menilai renovasi tersebut layak menggunakan dana negara mengingat besarnya jumlah santri yang terdampak.
Baca Juga: Cak Imin Sebut Ada Ortu Santri Al Khoziny Bersyukur Anaknya Meninggal: Tiga Lagi Kalau Bisa
Kini, keputusan final penggunaan APBN berada di tangan Menkeu Purbaya, yang harus menimbang antara kebutuhan riil 1.900 santri dengan risiko kecemburuan sosial yang diisyaratkan dalam pesan misterius tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
Terkini
-
Bahlil Baru Loloskan 4 dari 190 Perusahaan Tambang untuk Kembali Beroperasi
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Wamildan Tsani Tergeser, Orang Dekat Prabowo Glenny Kairupan Jadi Bos Baru Garuda Indonesia
-
Unilever Indonesia Tunjuk Hendri Widiarta sebagai Direktur HR, Ini Profilnya!
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Lesunya Penerimaan PNBP Dorong IHSG Memerah Hari Ini
-
2 Faktor Pendorong Kurs Rupiah Menguat Hari Ini, Tembus Rp16.603 per Dolar AS
-
Krisis BBM Swasta Makin Parah! Giliran SPBU Vivo Umumkan Stok Sudah Habis
-
Blak-blakan Jusuf Hamka di Sidang! Bongkar 'Dosa' Tito Sulistio Sejak di CMNP Hingga BEI
-
Kuasai 45 Persen Ekspor, Bahlil Ingin RI Ikut Andil Tentukan Harga Batu Bara