-
Pertanyaan mengenai hubungan kepemilikan antara Transmart dan Trans7 kembali ramai diperbincangkan publik.
-
Kedua entitas bisnis raksasa ini dipastikan berada di bawah payung konglomerasi yang sama, yaitu CT Corp, milik pengusaha kondang Chairul Tanjung (CT).
- Korelasi antara Transmart dan Trans7 bermula pada ekspansi bisnis Chairul Tanjung di bawah Trans Corp.
Suara.com - Isu mengenai kepemilikan stasiun televisi Trans7 dan jaringan ritel modern Transmart kembali menjadi perbincangan hangat, terutama setelah munculnya beberapa isu publik terkait tayangan di media.
Pertanyaan mendasar, "Apakah Transmart dan Trans7 dimiliki oleh pihak yang sama?" jawabannya adalah ya, keduanya merupakan bagian dari satu kepemilikan konglomerasi raksasa di Indonesia.
Pemilik tunggal dan pengendali utama dari kedua entitas bisnis ini adalah Chairul Tanjung (CT), seorang konglomerat ternama yang dikenal dengan julukan "Anak Singkong".
CT, yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian pada tahun 2014, adalah pendiri dan pemimpin dari CT Corp.
CT Corp yang dipimpin oleh Chairul Tanjung merupakan perusahaan konglomerasi yang membawahi tiga pilar bisnis utama, yaitu:
Mega Corp: Induk perusahaan di sektor jasa keuangan, meliputi perbankan (Bank Mega, Allo Bank), asuransi (Mega Insurance, Mega Jiwa), dan pembiayaan (Mega Auto Finance).
Trans Corp: Induk perusahaan yang bergerak di bidang media, gaya hidup, ritel, dan hiburan. Di sinilah Transmart dan Trans7 bernaung.
CT Global Resources: Perusahaan induk yang berfokus pada bisnis perkebunan, termasuk ekspor minyak kelapa sawit melalui anak perusahaan seperti CT Agro.
Chairul Tanjung, yang menurut Forbes pada awal Januari 2022 menempatkannya di posisi ketiga orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sekitar US$7,5 miliar (Rp 107,62 triliun), memulai bisnisnya saat masih menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Baca Juga: DPR Desak Audit Izin Siar Trans7 Usai Adanya Tayangan Diduga Melecehkan Kiai dan Pesantren
Kegigihan dan resep sukses yang ditemukan setelah puluhan tahun berwirausaha telah membawanya pada puncak kesuksesan saat ini.
Kisah Akuisisi dan Lahirnya Trans7
Korelasi antara Transmart dan Trans7 bermula pada ekspansi bisnis Chairul Tanjung di bawah Trans Corp:
Ekspansi Media: Setelah sukses menahkodai Bank Mega pasca-krisis moneter 1998, CT Corp mulai merambah industri penyiaran pada tahun 2001 dengan mendirikan Trans TV.
Akuisisi Trans7: Pada tahun 2006, Chairul Tanjung mengakuisisi stasiun televisi TV7 dari Grup Kompas Gramedia. Akuisisi inilah yang kemudian mengubah nama TV7 menjadi Trans7 hingga saat ini.
Baik Trans TV maupun Trans7, keduanya beroperasi di bawah payung Trans Corp. Selain kedua stasiun televisi tersebut, Trans Corp juga menaungi jaringan ritel modern Transmart serta properti hiburan dan gaya hidup seperti Trans Studio Mall dan Trans Park.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Pertamina Hulu Sanga Sanga Targetkan Lifting Minyak 1 Juta Barel di Kalimantan
-
Dari Waswas Jadi Tenang: Penambang Minyak Rakyat Sumsel Rasakan Manfaat Aturan Baru ESDM
-
26 Ribu Sumur Rakyat Berada di Sumatera Selatan: Bahlil Jamin Harga Beli 80% ICP!
-
Menteri Maman Kena Sentil Menkeu Purbaya Gara-gara Hal Ini!
-
Nama Haji Isam Dirikan Bursa Kripto, Ini Kata OJK
-
Saham GZCO Naik 306 Persen, Efek Spekulasi Akuisisi Happy Hapsoro?
-
Survei Bank Indonesia Laporkan Kegiatan Dunia Usaha Masih Lesu di Triwulan III 2025
-
Investasi Naik 13,9 Persen di Q3 2025, Serap 686.478 Tenaga Kerja
-
Resiko Geopolitik Dongkrak Harga Minyak Indonesia ke 66,81 Dolar AS
-
Goda Prabowo ke Purbaya, Siap Kasih Hadiah Jika Ekonomi Tumbuh Lebih dari 5,5 Persen