-
Asabri kelola investasi prudent demi kesejahteraan prajurit dan ASN.
-
Pengelolaan investasi gunakan strategi asset and liability matching terjamin.
-
Layanan Asabri bertransformasi digital agar peserta mudah mengakses fasilitas.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Rabu, 22 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.310.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu jatuh terjungkal Rp 177.000 dibandingkan hari Selasa, 21 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.164.000 per gram.
Harga buyback itu juga anjlok Rp 172.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.205.000
- Emas 1 Gram Rp 2.310.000
- Emas 2 gram Rp 4.560.000
- Emas 3 gram Rp 6.815.000
- Emas 5 gram Rp 11.325.000
- Emas 10 gram Rp 22.595.000
- Emas 25 gram Rp 56.362.000
- Emas 50 gram Rp 112.645.000
- Emas 100 gram Rp 225.212.000
- Emas 250 gram Rp 562.765.000
- Emas 500 gram Rp 1.125.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.250.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Merosot
Harga emas dunia tergelincir tajam pada perdagangan Selasa (21/10/2025), mencatat penurunan harian terbesar dalam lima tahun terakhir.
Aksi ambil untung (profit taking) terjadi setelah logam mulia tersebut mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada sesi sebelumnya, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS dan tingginya permintaan aset safe haven.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Cetak Rekor Terburuk Sejak 2020 Usai Tembus Tertinggi, Ini Penyebabnya
Mengutip Reuters, harga emas spot turun 5,5 persen ke level terendah satu minggu di USD 4.115,26 per ons pada pukul 01.45 EDT (17.45 GMT). Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 5,7 persen ke USD 4.109,10 per ons. Penurunan ini menjadi yang terdalam sejak Agustus 2020.
Padahal sehari sebelumnya, harga emas sempat menembus rekor sepanjang masa di USD 4.381,21 per ons, dan telah melesat sekitar 60 persen sepanjang tahun ini. Kenaikan tersebut didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, serta pembelian agresif oleh sejumlah bank sentral.
"Harga emas sedang turun, baru kemarin saja, tetapi lonjakan volatilitas yang tajam pada harga tertinggi selama seminggu terakhir menunjukkan kewaspadaan dan mungkin mendorong aksi ambil untung jangka pendek," kata Tai Wong, pedagang logam independen, dikutip Reuters.
Penurunan harga emas juga dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS yang naik 0,4 persen, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
"Selera risiko yang lebih baik di pasar umum awal minggu ini berdampak negatif terhadap logam-logam safe haven," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Sementara itu, analis dari Citi memperkirakan konsolidasi harga emas bisa berlangsung dua hingga tiga minggu ke depan, seiring dengan potensi berakhirnya penutupan pemerintahan AS serta adanya kesepakatan perdagangan baru antara AS dan China.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
OJK Sanksi Tegas Lembaga Keuangan yang Abaikan Akses Inklusif Disabilitas
-
Mantapkan Papua Sebagai Hub Digital Kawasan Timur Indonesia, Layanan neuCentrIX Hadir di Jayapura
-
Purbaya Target Kantongi Rp 23 Triliun dari Bea Keluar Emas dan Batu Bara Tahun Depan
-
Indonesia Eximbank Dorong Potensi Ekspor Kemiri Nusa Tenggara Barat
-
Purbaya Ungkap Bobrok Ekspor Komoditas RI, Ungkap Kinerja Bea Cukai
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih Tetap Beroperasi Pasok Listrik Sumbar
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Ditutup Tembus Level 8.710, Apa Saja Pendorongnya?
-
Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi