- Laba PTRO naik.
- Beban bunga dan keuangan ikut naik.
- Prajogo Pangestu jadi sosok penerima manfaat ebsar.
Suara.com - PT Petrosea Tbk (PTRO) menjadi perhatian investor setelah mencatatkan kenaikan harga saham yang cukup meyakinkan.
Meskipun saat artikel ini ditulis saham PTRO terpantau melemah tipis 1% menjadi Rp7.425, performa fundamental perusahaan menunjukkan kinerja yang sangat solid.
Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$6,94 juta atau setara Rp115,22 miliar (kurs Rp16.600) sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, melompat 141,88% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Kenaikan laba yang impresif ini didukung oleh peningkatan signifikan pada Pendapatan Perseroan, yang tumbuh 18% year-on-year (yoy) menjadi US$603,84 juta dari sebelumnya US$509,91 juta.
Pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh ekspansi agresif di lini jasa pertambangan dan konstruksi, termasuk perolehan proyek-proyek baru yang tersebar di wilayah strategis seperti Kalimantan dan Papua.
Di sisi operasional, manajemen terbukti mampu mempertahankan efisiensi dengan menjaga margin laba kotor di level US$73,76 juta, sedikit lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya.
Pertumbuhan bisnis PTRO juga tercermin dari laporan posisi keuangannya. Total Aset Petrosea meningkat signifikan menjadi US$1,40 miliar per akhir September 2025, jauh lebih tinggi dibandingkan US$867 juta pada akhir 2024.
Lonjakan aset ini terutama didorong oleh peningkatan masif pada aset tetap yang mencapai US$664 juta.
Namun demikian, ekspansi agresif ini turut membawa konsekuensi pada sisi liabilitas. Utang jangka panjang Perseroan melonjak tajam menjadi US$737,7 juta, naik hampir dua kali lipat dari US$389,3 juta pada akhir tahun sebelumnya.
Baca Juga: Daftar Saham IHSG yang Resmi Masuk MSCI, Ada yang Auto Naik 20 Persen
Peningkatan liabilitas ini seiring dengan penerbitan obligasi dan sukuk ijarah baru yang digunakan untuk membiayai belanja modal.
Dampaknya, beban bunga dan keuangan Perseroan juga melonjak dua kali lipat, dari US$19,5 juta menjadi US$35,28 juta.
Meskipun tingkat leverage meningkat, ekuitas perseroan tetap menguat menjadi US$270,1 juta dari US$249,8 juta pada akhir 2024.
Dari struktur kepemilikan, PTRO berada di bawah kendali konglomerat Prajogo Pangestu. Per 21 Oktober 2025, Prajogo Pangestu teridentifikasi sebagai penerima manfaat akhir ( ultimate beneficial owner) PTRO.
Ia menguasai Petrosea melalui PT Kreasi Jasa Persada, anak usaha dari PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dengan kepemilikan saham sebesar 45,31%.
Selain itu, PT Caraka Reksa Optima yang dimiliki oleh Hapsoro dan Haji Robert tercatat sebagai pemegang 26,42% saham PTRO.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Aqua Diduga Gunakan Air Sumur, BPKN Akan Investigasi ke Pabrik
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Bobby dan Dedi Mulyadi: Data BI Akurat, Cek Lagi Dana Triliunan di Bank
-
Nelayan Pandeglang dan Cirebon Akui Surkom Permudah Akses BBM Subsidi
-
Menteri Keuangan Ditolak Masuk Istana karena Pakai Mobil Kijang Tua
-
Harga Emas Antam Buat Investor Panas Dingin
-
Harga Emas Galeri 24 Hari Ini: Turun Jauh Dibandingkan Kemarin, Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Rupiah Dibuka Keok Lawan Dolar AS, Sudah Sentuh Level Rp 16.638
-
Genjot Ekonomi Inklusif, BPD Bisa Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
-
Harga Emas Antam Tergelincir Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.321.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Ini Deretan Saham yang Menghijau