Bisnis / Keuangan
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 09:24 WIB
Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menghijau pada perdagangan awal sesi Jumat, 24 Oktober 2025. IHSG menguat ke level 8.294.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.08 WIB, IHSG terus melesat ke level tertinggi Intraday ke level 8.309 atau naik 35,05 poin, secara presentase naik 0,42 persen dibandingkan penutupan perdagangan pekan kemarin.

Pada perdagangan pada di waktu itu, sebanyak 2,27 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,93 triliun, serta frekuensi sebanyak 214.400 kali.

Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 302 saham bergerak naik, sedangkan 200 saham mengalami penurunan, dan 454 saham tidak mengalami pergerakan.

Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers di waktu itu diantaranya, AALI, ADES, BRAM, AKRA, CBRE, CITA, CLAY, DSSA, EMAS, JARR, JECC, PGUN.

Sementara saham-saham yang menjadi Top Loser di perdagangan waktu itu diantaranya, AMMN, BBSI, DSNG, DWGL, GPSO, IDPR, KEEN, MASB.

Proyeksi IHSG

IHSG diperkirakan bergerak bearish pada perdagangan Jumat (24/10/2025). Berdasarkan riset Phillip Sekuritas Indonesia, IHSG hari ini akan bergerak di kisaran support 8.050 dan resistance 8.375.

Meskipun bursa saham Asia pagi ini dibuka menguat mengikuti reli di Wall Street, analis menilai potensi tekanan masih cukup besar seiring meningkatnya ketidakpastian global menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan memanasnya tensi geopolitik.

Baca Juga: IHSG Ngacir 1,49 Persen, Kabar dari Danantara Beri Sentimen Positif

"Investor tampaknya cenderung berhati-hati menjelang rilis data Consumer Price Index (CPI) AS malam ini, yang bisa memberi sinyal arah kebijakan moneter The Fed ke depan,"tulis Phillip Sekuritas dalam risetnya, Jumat (24/10/2025).

Ketegangan dagang antara AS dan China sedikit mereda setelah Gedung Putih mengonfirmasi rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT APEC di Korea Selatan pekan depan.

Trump menyebut pertemuan itu diharapkan menghasilkan kesepakatan, mulai dari kelanjutan pembelian kedelai oleh Tiongkok hingga pembahasan pembatasan senjata nuklir.

Namun, situasi global belum sepenuhnya kondusif. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer dilaporkan tengah menuju Malaysia untuk meredakan ketegangan baru terkait ekspor rare earth (tanah jarang) dari China.

Di pasar komoditas, harga emas dunia naik lebih dari 2 persen setelah sempat melemah dua hari beruntun. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global.

Sementara itu, harga minyak mentah melonjak lebih dari 5 persen usai Pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap dua raksasa energi Rusia, Rosneft dan Lukoil, sebagai langkah untuk menekan perang di Ukraina.

Load More