-
BRI Peduli dukung urban farming atasi lahan sempit.
-
Program BRInita perkuat pangan, panen rayanya di Bandung.
-
Telah jangkau 31 titik, kurangi stunting, dan emisi.
Suara.com - Seiring pertumbuhan kota yang semakin pesat, lahan hijau makin terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, konsep urban farming atau bertani di perkotaan muncul sebagai solusi cerdas untuk memanfaatkan lahan-lahan sempit atau tak terpakai.
Komitmen untuk mendukung ketahanan pangan dan perbaikan lingkungan ini secara nyata diwujudkan oleh BRI Peduli, payung Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari BRI, melalui program unggulan mereka, BRInita (BRI Bertani di Kota).
Program ini fokus pada pemanfaatan lahan sempit di area permukiman padat untuk kegiatan bertani dan berkebun.
Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober 2025, BRI Peduli menggelar kegiatan Panen Raya BRInita di Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran, Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini melibatkan aktif Kelompok Karang Taruna, anggota PKK, dan warga setempat.
Kebun Agro Wisata Kampung Berkebun Pajajaran merupakan salah satu lokasi penerima bantuan BRInita. Bantuan yang diberikan BRI tidak hanya berupa infrastruktur seperti rumah tanaman (green house) dan bibit, tetapi juga pelatihan pemberdayaan agar masyarakat mampu mengelola lahan urban farming mereka secara mandiri.
Selama Panen Raya, berbagai kegiatan edukatif dilaksanakan, termasuk sosialisasi BRInita untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya bercocok tanam dan pemanfaatan lahan sekitar, serta edukasi budidaya buah-buahan untuk meningkatkan pengetahuan bertani dan menghasilkan produk yang bernilai gizi dan ekonomi tinggi.
Acara Panen Raya ini sendiri menjadi perayaan keberhasilan hasil pertanian, sekaligus ajang mempererat kebersamaan dan semangat gotong royong warga.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menyampaikan bahwa peringatan Hari Pangan Sedunia ini menjadi momentum bagi BRI untuk menegaskan dukungan terhadap keberlanjutan dan lingkungan.
Ia menekankan pentingnya inovasi urban farming dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di tengah pesatnya pertumbuhan kota.
Baca Juga: Enggan Berpikir Jauh, Persita Tangerang Fokus Laga Demi Laga
“Melalui kegiatan ini, masyarakat ikut langsung panen sehingga merasa memiliki hasilnya. Panen bisa dipakai untuk pangan keluarga, dijual untuk tambah penghasilan, atau ditukar dalam program sosial sebagai apresiasi,” ujar Dhanny.
Dhanny menambahkan, kegiatan urban farming ini memiliki dampak ganda. Selain memperkuat ketahanan pangan, kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi polusi lingkungan, menambah keasrian kota, dan mengurangi sampah rumah tangga, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sementara itu, Neni, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Buruan Sae Pajajaran Hegar, mengungkapkan kegembiraannya.
"Tadinya kami tidak punya lokasi untuk menaman, sekarang sudah ada wadahnya. Kami sangat gembira tentunya, bisa menikmati hasil panen bersama," tuturnya. Program ini menjadi solusi nyata atas ketersediaan pangan bagi anggota kelompoknya.
Sejak diluncurkan pada tahun 2022, program BRInita telah menjangkau 31 titik dan memberikan manfaat bagi 1.160 jiwa.
Program ini juga telah menghasilkan lebih dari 9.500 Kg sayuran, berkontribusi pada penurunan stunting sebesar 11,27%, dan turut serta dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca melalui hasil sampingan berupa pupuk organik dan eco enzim.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Nasib BBM SPBU Swasta Masih Belum Final, ESDM Sebut BU-Pertamina Masih Negosiasi
-
Enggak Butuh APBN, DEN Bidik Bali Jadi Lokasi Family Office
-
Evaluasi Setahun Prabowo-Gibran: Program MBG Paling Populer dari Sisi Negatif
-
Kerja Sama Strategis Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Kembangkan Ekosistem AI
-
Pemerintah Wajibkan BBM dengan Campuran E10 Mulai 2027
-
Pegadaian Gelar Festival Tring! di 12 Kota Se-Indonesia, Bertabur Bintang dan Promo Emas
-
Laba Bersih UNVR Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat Q3 2025, Janjikan Dividen Jumbo
-
Status "SI" di SIKS: Apakah Dana Bansos Sudah Bisa Transfer Rekening?
-
BI: Uang Beredar Tembus Rp 9.771,3 Triliun, Ini Faktornya
-
Anggaran Subsidi BPJS Kesehatan Ditambah, Iuran Masyarakat Jadi Lebih Murah?