Bisnis / Energi
Senin, 08 Desember 2025 | 20:09 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut].
Baca 10 detik
  • Menteri ESDM Bahlil menyoroti perusahaan swasta menolak membeli BBM Pertamina sambil meminta kuota impor tambahan.
  • Bahlil menegaskan bahwa negara tidak boleh dikendalikan pengusaha meskipun pemerintah juga harus adil.
  • Pemerintah membatasi impor BBM untuk menjaga neraca perdagangan dan menghemat devisa negara.

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kembali berbicara soal ketersedian BBM di  SPBU swasta. Bahlil menyinggung soal adanya badan usaha swasta sempat menolak membeli BBM dari Pertamina, dan menginginkan diberi tambahan kuota impor. 

"Kemarin ada swasta nggak mau beli minyak, seolah-olah nanti apa namanya pompa bensinnya... sudah enggak ada nanti, (jadi) jual tukang picit (pijit), jual es," ujar Bahlil saat berpidato pada  agenda '40 BIG Conference 2025 bertajuk Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi' di Jakarta pada Senin (8/12/2025). 

Dia pun menegaskan pengusaha tidak boleh mengendalikan negara. Tapi sebaliknya, kata Bahlil, negara juga tidak boleh sewenang-wenang terhadap pengusaha. 

Pertamina dirikan terminal BBM di Labuan Bajo.

"Jual es, ya itu sudah, kau bikin aja tukang picit (pijat). Apa urusan sama gue? Negara nggak boleh dikendalikan oleh pengusaha," tegasnya. 

Bahlil lantas mengungkit kuota tambahan 10 persen yang diberikan Kementerian ESDM

"Masa kuota impor kami sudah kasih 10 persen lebih besar, masih minta juga. Emang negara ini enggak ada peraturannya apa?" kata Bahlil. 

Bahlil pun mengaku bahwa pertanyaan itu akan viral di media sosial. Namun, dia mengaku memang sengaja menyampaikan hal itu. 

"Nanti jual es, ya bagus juga. Lama-lama tangkinya kita kasih es semua, biar jual es saja gitu. Ini pasti ramai lagi nih sosial media.Memang aku sengaja. Enggak apa-apa. Epen kah?" kata Bahlil. 

Bahlil memberikan penjelasan bahwa pemerintah bertujuan untuk menekan kuota impor guna menghemat devisa negara.

Baca Juga: Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040

"Jadi harus ada pesan begini, kepada para  pengusaha. Negara itu mau mengendalikan impor dalam rangka apa? Untuk menjaga neraca perdagangan, neraca komoditas dan devisa kita," kata Bahlil. 

Sebagaimana diketahui, kelangkaan BBM sempat terjadi di sejumlah SPBU swasta. Kelangkaan itu masih terjadi bahkan setelah Kementerian ESDM memberikan kuota tambahan sebesar 10 persen. Namun, kuota tambahan itu juga habis kembali. 

Belakangan, sejumlah badan usaha swasta seperti Shel, Vivo, BP-AKR akhirnya menyuplai BBM dari Pertamina. Tercatat Pertamina telah menjual BBM ke badan usaha swasta sebanyak  430 ribu barel. 

Load More