-
INET akuisisi 53,57 persen saham PADA dari Kopindosat dan jadi pengendali.
-
Akuisisi ini memperkuat posisi INET di layanan digital dan SDM terintegrasi.
-
PADA merupakan perusahaan outsourcing besar dengan 36.000 tenaga kerja profesional.
Suara.com - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET), mengakuisi saham mayoritas PT Personel Alih Daya Tbk. (PADA) dari Koperasi Pegawai PT Indosat Tbk (Kopindosat).
Hal ini setelah perseroan melakukan penandatangani Indikasi Persyaratan Jual Beli (Indicative Termsheet) dengan Kopindosat.
Direktur Utama INET, Muhammad Arif mengatakan, perseroan mengakuisisi 1.687.455.000 lembar saham atau setara dengan 53,57 persen dari modal ditempatkan dan disetor di PADA. Dengan transaksi itu INET menjadi saham pengendali baru .
Adapun transaksi ini dilakukan kedua perseroan pada 23 Oktober 2025.
"Pada tanggal pengumuman negosiasi ini Perseroan tidak memiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung saham yang diterbitkan oleh Perseroan," ujar Arif seperti dikutip dalam keterbukaan informasi, Senin (27/10/2025).
Sayangnya, Arif tidak merinci biaya dari akuisisi saham PADA tersebut. "Transaksi ini diharapkan memberikan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham dan memperkuat posisi INET sebagai penyedia layanan digital dan SDM terintegrasi di Indonesia," kata Arief.
Untuk diketahui, PT Personel Alih Daya Tbk (Persada) merupakan salah satu perusahaan outsourcing terbesar di Indonesia dengan lebih dari 36.000 tenaga kerja profesional dan jaringan operasional di 25 kota besar.
Persada menyediakan layanan teknikal telekomunikasi, call center, office service, keamanan, human capital management, serta kurir dan distribusi operasional.
Perusahaan ini melayani lebih dari 350 klien korporasi dan BUMN, termasuk Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia (BSI), Indosat Ooredoo, Lintasarta, iForte, PGN (Perusahaan Gas Negara), Gojek / GoTo Group, Astra Group (ACC, Astra World), PLN (Persero), Pertamina, Shopee Express (SPX), Huawei Indonesia, Tower Bersama Group, Biznet Networks, BCA, BRI, Telkom Group, Anteraja, SiCepat, Kemenkeu, Kemenkominfo, Nissan Motor Indonesia dan Surge (WIFI).
Baca Juga: OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
Sementara, INET merupakan perusahaan penyedia solusi digital dan infrastruktur konektivitas nasional yang berfokus pada Internet, Data Center, Managed Service, dan Platform Digital.
INET melayani segmen ISP (Internet Service Provider) , korporasi, BUMN, dan lembaga publik dengan jaringan layanan di seluruh Indonesia.
Adapun berdasarkan data BEI, Saham INET turun 3,47 persen pada sesi I perdagangan Senin ke level Rp 278 per lembar saham.
Sedangkan, saham PADA melonjak 9,26 persen ke harga Rp 118 per lembar saham di perdagangan hari yang sama.
PT Personel Alih Daya Tbk (Persada) adalah penyedia layanan outsourcing profesional berbasis teknologi yang berdiri sejak 2006 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada Desember 2022. Persada melayani lebih dari 80 klien aktif utama di berbagai sektor industri, termasuk telekomunikasi, keuangan, logistik, dan energi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar