Bisnis / Keuangan
Senin, 27 Oktober 2025 | 16:52 WIB
Bank Mandiri (Bank Mandiri )
Baca 10 detik
  • Laba bersih Bank Mandiri capai Rp 37,7 triliun, tapi alami penurunan.

  • Total aset konsolidasi naik 10,3 persen mencapai Rp 2.563 triliun.

  • Penyaluran kredit tumbuh 11 persen didukung manajemen risiko terjaga.

Suara.com - Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih Rp 37,7 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Perolehan laba bersih tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 42 triliun. Namun, bank plat merah tersebut terus fokus dalam mendorong perekonomian Indonesia.
 
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini mengatakan, konsistensi pertumbuhan tersebut mencerminkan kuatnya fundamental dan ketepatan strategi yang dijalankan.

"Kami fokus menjaga pertumbuhan yang berkualitas, didukung tata kelola risiko yang disiplin, serta sinergi lintas segmen dan sektor yang memperkuat daya saing ekonomi nasional," ujarnya dalam rapat secara virtual, Senin (27/10/2025).

Gedung Bank Mandiri. (Dok: Bank Mandiri)

Dia mengatakan Bank Mandiri berhasil mempertahankan tren pertumbuhan bisnis pada kuartal III 2025. Di tengah dinamika ekonomi global yang masih menantang, Bank Mandiri mencatat kinerja yang solid dengan pertumbuhan kredit, penghimpunan dana, serta transformasi digital yang berkelanjutan.

"Pencapaian ini mempertegas komitmen perseroan untuk terus melakukan akselerasi dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui sinergi seluruh lini bisnis dan ekosistem produktif," katanya.

Dia pun merinci hingga  akhir September 2025, total aset konsolidasi Bank Mandiri turut meningkat dan mencapai Rp 2.563 triliun, naik 10,3 persen secara YoY. Bank Mandiri juga mencatat penyaluran kredit konsolidasi mencapai Rp 1.764,32 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

Hal ini  lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit industri perbankan nasional yang tercatat sebesar 7,70 persen YoY menurut data Bank Indonesia.

"Kinerja ini mencerminkan keunggulan intermediasi Bank Mandiri dalam memperluas pembiayaan yang berorientasi pada produktivitas dan penciptaan nilai tambah ekonomi," katanya.

Bank berkode emiten BMRI ini menilai, pertumbuhan tersebut ditopang oleh seluruh segmen bisnis yang ditunjang oleh ekosistem bisnis di wilayah. Realisasi ini lanjut Novita, mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat sektor padat karya dan ekonomi kerakyatan selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo.

Baca Juga: Beda Syarat KPR Mandiri dan KPR BNI

"Kami melihat sektor padat karya, industri berorientasi ekspor, serta industri makanan dan minuman masih menjadi motor pertumbuhan yang signifikan. Kredit yang disalurkan di sektor-sektor ini terbukti memberikan multiplier effect terhadap lapangan kerja dan daya beli masyarakat," imbuhnya

Ia menegaskan, Bank Mandiri akan terus menjadi mitra bagi pelaku usaha untuk memperluas kapasitas dan daya saing melalui pembiayaan yang berkelanjutan.

Pertumbuhan kredit yang solid juga diikuti dengan manajemen risiko yang terjaga. Pada akhir September 2025, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross bank only tercatat 1,03 persen, dengan rasio pencadangan atau coverage ratio tetap terjaga baik pada level 271 persen.

"Pertumbuhan yang berkelanjutan menjadi prioritas utama kami. Bank Mandiri memastikan setiap langkah ekspansi dijalankan secara terukur dan selaras dengan prinsip kehati-hatian serta tata kelola yang baik untuk menjaga kualitas aset dan kinerja perseroan," tegasnya.

Load More