Bisnis / Inspiratif
Selasa, 28 Oktober 2025 | 22:20 WIB
ilustrasi orang mager.[freepik.com/stockking]
Baca 10 detik
  • Ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat Indonesia yang ditimbulkan oleh gaya hidup kurang gerak atau mager.
  • Data SKI menunjukkan bahwa 37,4% masyarakat Indonesia tergolong kurang aktivitas fisik.
  • Kondisi ini secara langsung meningkatkan risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti jantung, stroke, dan diabetes. 

Suara.com - Ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat Indonesia yang ditimbulkan oleh gaya hidup kurang gerak atau "mager" kini berpotensi menjadi beban ekonomi signifikan. 

Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa 37,4% masyarakat Indonesia tergolong kurang aktivitas fisik, sebuah kondisi yang secara langsung meningkatkan risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti jantung, stroke, dan diabetes. 

Peningkatan PTM ini tidak hanya membebani biaya kesehatan individu dan negara, tetapi juga menggerus produktivitas tenaga kerja nasional.

Merespons tren yang mengkhawatirkan ini, Pyfahealth, lini bisnis dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), meluncurkan kampanye inovatif bertajuk "Bodyvestment". Kampanye ini hadir sebagai gerakan nyata untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap kesehatan, dari sekadar biaya menjadi investasi jangka panjang dengan return tertinggi seumur hidup.

Fenomena kaum mager yang ditandai dengan kebiasaan duduk terlalu lama dan minim aktivitas fisik menjadi perhatian serius dari sudut pandang ekonomi.

Menurut dr. Andi Kurniawan Sp.KO, gaya hidup pasif adalah pemicu utama berbagai penyakit kronis. Peningkatan kasus PTM akibat gaya hidup ini secara langsung berkorelasi dengan beban pengobatan PTM yang cenderung kronis dan mahal.

Diluncurkan pada akhir Agustus 2025, Bodyvestment menempatkan tubuh sebagai aset paling berharga. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk menginvestasikan waktu dan perhatian mereka pada kesehatan, bukan hanya olahraga sesekali. Konsep ini dibangun di atas empat pilar utama gaya hidup sehat:

Gerakan Bodyvestment telah mendapatkan dukungan luas, termasuk dari figur yang membawa perspektif yang memperkuat dimensi ekonomi kesehatan.

Theo Derick, influencer di bidang finansial, mempertegas kaitan antara kesehatan dan kekayaan, menyatakan, "Bodyvestment adalah investasi dengan return tertinggi seumur hidup. Mau sekaya apapun lo, mau setinggi apa pun pencapaian lo, kalau lo sakit, semuanya gak ada artinya."

Baca Juga: Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas

Sementara itu, Elaine Hanafi, healthy influencer, menyoroti risiko kesehatan yang mengintai usia produktif, "Banyak orang usia produktif sebenarnya punya risiko sakit jantung dan stroke karena gaya hidup kurang aktif," katanya.

Load More