- Purbaya Yudhi Sadewa diangkat sebagai Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo karena ekonomi Indonesia melambat akibat kebijakan fiskal dan moneter yang kurang tepat.
- Ia mengkritik kebijakan pajak yang membebani saat ekonomi lesu dan menilai dirinya mampu menghindari kesalahan karena latar belakang ekonominya.
- Kebijakan pertamanya adalah memindahkan Rp 200 triliun dari BI ke Himbara agar dana bisa langsung menggerakkan ekonomi rakyat tanpa banyak syarat.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menceritakan awal mula dirinya dilantik jadi Menkeu oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Ia menilai kalau penunjukkan dirinya kala itu karena ekonomi Indonesia melambat cukup signifikan.
Menkeu Purbaya menyebut kalau sekitar setengah tahun terakhir kondisi ekonomi lambat karena kebijakan fiskal dan moneter yang tidak terlalu akurat kala itu.
"Saya suka kritik itu, kata orang enggak boleh kritik. Tapi biar saja. Kalau saya enggak tunjukkan kesalahannya saya enggak bisa betulin," kata Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Ia mengakui kalau April 2025 lalu ekonomi mulai pulih karena sudah diperbaiki dengan kebijakan. Namun kondisi kembali buruk saat periode Mei hingga Agustus 2025.
"Tapi Mei, Juni, Juli, Agustus ekonomi dicekik lagi dengan, seperti menghilangnya uang dari sistem perekonomian," umbar dia.
"Jadi ketika ekonomi jatuh seperti itu, kalau kita kenain pajak dimana-mana, semuanya kenain pajak. Kabupaten juga katanya mau dikenain pajak kan ya? Semuanya pokoknya," lanjutnya lagi.
Purbaya juga menyebut kalau dirinya bisa saja menaikkan pajak saat itu. Namun ia berkelakar kalau dirinya memiliki latar belakang ekonomi cukup baik.
"Untungnya saya ekonom betulan. Saya enggak sebodoh itu kelihatannya, agak pintar dikit lah," kata dia.
Bendahara Negara baru ini pun mengeluarkan kebijakan pertama dengan memindahkan dana Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Negara (Himbara) dari simpanan yang ada di Bank Indonesia (BI).
Baca Juga: Menkeu Purbaya Tanggapi Tudingan Menteri "Berbahaya"
Ia beralasan kalau setiap tahun Pemerintah selalu memiliki sisa uang banyak di bank sentral dengan nominal mencapai Rp 400-500 triliun per tahun.
Berangkat dari sana, ia memilih untuk memindahkan uang tersebut ke Himbara agar diputarkan lagi ke rakyat. Purbaya mengatakan kalau mereka bisa membelanjakan uang itu tanpa banyak syarat.
"Orang bilang itu langkah yang luar biasa. Padahal itu langkah yang paling gampang, enggak mikir. Cuma saya pindahkan uang saya dari BI ke perbankan. Sudah," jelasnya.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Tudingan Menteri "Berbahaya"
-
R&I Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia di BBB+, Bukti Ekonomi Tangguh di Tengah Gejolak Global
-
Rincian PMK No 72 Tahun 2025, Insentif Pajak untuk 5 Industri dan Pariwisata
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado