-
Klaim yang viral di Facebook mengenai Natuna Utara dijadikan jaminan utang Kereta Cepat Whoosh kepada China adalah hoaks atau tidak benar.
-
Tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang mendukung klaim tersebut setelah dilakukan penelusuran fakta.
-
Isu utama yang beredar di media kredibel adalah mengenai total biaya proyek Whoosh (Rp 119,79 triliun).
Suara.com - Unggahan yang mengeklaim adanya perjanjian rahasia antara mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pemerintah China yang menjadikan wilayah kedaulatan Natuna Utara sebagai jaminan atas utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, atau yang dikenal sebagai Whoosh, viral.
Namun, setelah dilakukan penelusuran fakta mendalam, klaim yang viral di media sosial tersebut dipastikan tidak benar atau hoaks.
Berdasarkan laporan dari turnbackhoax.id dan kutipan media Polri, pada Rabu (29/10/25), klaim mengenai perjanjian Natuna Utara sebagai jaminan utang Whoosh tidak didukung oleh sumber informasi yang kredibel dan dapat dipercaya.
CEK FAKTA Proyek Kereta Whoosh Korbankan Natuna
Pencarian menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci terkait, "perjanjian Jokowi-China: Natuna Utara sebagai jaminan utang Whoosh", justru mengarahkan pada sebuah konten berita yang berbeda.
Hasil pencarian tersebut merujuk pada kanal YouTube milik kompas.com yang berjudul “Jokowi Bungkam Saat Ditanya Utang Kereta Cepat Whoosh”, yang tayang pada Minggu, 19 Oktober 2025.
Dalam video tersebut, dilaporkan bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, memilih bungkam atau tidak memberikan tanggapan saat dimintai keterangan mengenai sikap Menteri Keuangan Purbaya.
Diketahui, Menteri Keuangan Purbaya saat itu telah menegaskan penolakannya terhadap penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menalangi atau membayar utang proyek kereta cepat Whoosh.
Isu utang proyek Whoosh sendiri memang menjadi topik hangat.
Baca Juga: Realistis! Cinta yang Tak Selalu Manis di Drama China Exclusive Fairytale
Proyek kereta cepat yang menjadi salah satu prioritas infrastruktur nasional pada era Jokowi ini menelan total biaya yang sangat besar, mencapai Rp 119,79 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.500 per Dolar AS).
Meskipun demikian, hingga kini solusi final mengenai penyelesaian utang proyek ini masih terus dicari oleh pemerintah dan pihak terkait.
Sepanjang penelusuran mendalam terhadap berbagai sumber berita resmi dan kredibel, tidak ditemukan informasi yang sedikit pun membenarkan klaim di media sosial bahwa wilayah Natuna Utara dijadikan jaminan utang proyek Whoosh kepada pihak China.
Klaim tersebut merupakan misinformasi yang berpotensi menimbulkan keresahan dan ketidakpercayaan publik terhadap kedaulatan negara.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa keaslian dan kredibilitas sumber informasi sebelum mempercayai dan menyebarkan klaim sensitif, terutama yang berkaitan dengan isu geopolitik dan kedaulatan wilayah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025
-
Menkeu Purbaya Yakin IHSG 9.000 Akhir 2025, 10 Tahun Lagi 32.000
-
BP Taskin Apresiasi Program CSR Harita Nickel di Pulau Obi: Dukung Kemandirian Ekonomi
-
Utang RI Tembus Rp 9.138 Triliun, Menkeu Purbaya Minta Jangan Panik
-
Permata Bank Catat Laba Rp 158,9 Triliun, Ini Faktornya
-
BBM di Jawa Timur Dikeluhkan Warga, Komisi XII DPR Siap Cek SPBU yang Mendistribusikan!
-
Buka-bukaan Purbaya Sebelum Dilantik Menkeu: Ekonomi Diperlambat Kebijakan, Semua Kena Pajak
-
Perjalanan Tanjungpinang ke Panggung Nasional, George Santos Bangun Solid Holding dari Nol
-
Harga Pi Network (PI) Meroket Usai Migrasi Mainnet
-
6 Bank Bangkrut di Indonesia, Ini Daftarnya