-
Pendapatan Harita Nickel Rp22,4 T.
-
Audit IRMA terintegrasi 30.000 pekerja.
-
Proyek smelter dan panel surya progresif.
Suara.com - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, sebagai perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi, kembali membuktikan komitmennya untuk menyeimbangkan antara kinerja finansial yang solid dengan praktik pertambangan yang bertanggung jawab.
Hingga Kuartal III 2025, Harita Nickel berhasil mencatatkan kinerja yang stabil dan positif, sejalan dengan langkah berkelanjutan perusahaan untuk menumbuhkan nilai ekonomi sambil memastikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap tata kelola yang kuat, Harita Nickel kini menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menjalani audit penuh Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). IRMA adalah standar global yang paling komprehensif dalam menilai aspek keberlanjutan di sektor pertambangan.
Audit IRMA Harita Nickel saat ini berada pada tahap peninjauan dan mencakup lebih dari 30.000 pekerja serta kontraktor di seluruh rantai operasional perusahaan.
Dengan cakupan tenaga kerja yang begitu luas, audit ini tercatat sebagai audit IRMA dengan cakupan tenaga kerja terbesar di dunia.
“Kombinasi antara kemajuan dalam penerapan standar keberlanjutan global dan kinerja finansial yang solid mencerminkan upaya konsisten perusahaan untuk menumbuhkan nilai ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan sosial dan lingkungan,” ujar Lukito Gozali, Head of Investor Relations Harita Nickel.
Ia menambahkan bahwa partisipasi dalam audit IRMA merupakan langkah penting untuk memastikan seluruh proses bisnis Harita Nickel berjalan sejalan dengan standar global dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Harita Nickel juga menunjukkan langkah konkret dalam mendukung transisi energi bersih dan pemberdayaan masyarakat lokal. Perusahaan tengah mempercepat pemasangan panel surya berkapasitas 40 MWp di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Hingga Oktober 2025, progres konstruksi proyek ini telah mencapai 38%, dengan instalasi tersebar di atap area tempat tinggal karyawan dan fasilitas produksi.
Baca Juga: Hilirisasi di Indonesia Timur: Peran Strategis dan Tantangan Keberlanjutan Industri Nikel
Proyek ini diharapkan secara signifikan dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi di kawasan industri nikel.
Di bidang sosial, perusahaan telah mengoperasikan fasilitas Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di permukiman baru Desa Kawasi.
Fasilitas ini mampu mengolah sekitar 1,8 ton sampah per hari menjadi kompos dan material daur ulang.
elain itu, di kawasan yang sama, Harita Nickel mengembangkan zona ekonomi baru dengan lebih dari 20 kios aktif milik masyarakat lokal, yang bertujuan membuka peluang usaha dan memperkuat kemandirian ekonomi warga.
Kinerja Keuangan
Sejalan dengan komitmen keberlanjutan tersebut, Harita Nickel juga mencatat kinerja operasional dan keuangan yang positif. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp22,40 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas