- Golongan 1.300 VA dan 2.200 VA stabil di Rp1.444,70/kWh.
 - Harga pembelian token PLN akan disesuaikan dengan nominal yang dipilih.
 - Tarif listrik untuk golongan rumah tangga dipastikan stabil di kuartal terakhir 2025
 
Suara.com - Tarif listrik PLN pada triwulan IV, yang mencakup periode Oktober hingga Desember 2025, dipastikan tidak mengalami kenaikan.
Keputusan krusial ini berlaku untuk semua golongan rumah tangga, baik yang termasuk dalam kategori subsidi maupun nonsubsidi, yang berarti masyarakat dapat sedikit bernapas lega di tengah dinamika ekonomi.
Tarif Tetap untuk Daya 1.300 VA dan 2.200 VA
Secara spesifik, tarif listrik per kilowatt hour (kWh) untuk meteran daya 1.300 VA dan 2.200 VA per 1 November 2025 akan tetap sama dengan bulan-bulan sebelumnya.
Golongan daya ini, yang merupakan pengguna listrik rumah tangga mayoritas di perkotaan, tidak akan terbebani oleh kenaikan harga.
Berikut adalah rincian tarif listrik yang berlaku untuk golongan rumah tangga nonsubsidi dengan daya menengah:
Golongan R-1/TR daya 1.300 VA: Tetap Rp 1.444,70 per kWh.
Golongan R-1/TR daya 2.200 VA: Tetap Rp 1.444,70 per kWh.
Rincian Tarif untuk Golongan Lain
Selain golongan 1.300 VA dan 2.200 VA, tarif listrik untuk golongan rumah tangga lainnya juga dipastikan stabil di kuartal terakhir 2025:
Baca Juga: Bebas Risau Kelangkaan BBM SPBU Swasta: Intip Harga Mobil Polytron
Golongan Subsidi (R-1/TR): Daya 450 VA ditetapkan Rp 415 per kWh, sementara daya 900 VA ditetapkan Rp 605 per kWh.
Golongan Nonsubsidi (R-1/TR): Daya 900 VA (nonsubsidi) ditetapkan Rp 1.352 per kWh.
Golongan Daya Besar (R-2/TR & R-3/TR): Daya 3.500-5.500 VA hingga daya 6.600 VA ke atas ditetapkan Rp 1.699,53 per kWh.
Bagi pelanggan prabayar (token listrik), harga pembelian token PLN akan disesuaikan dengan nominal yang dipilih, ditambah dengan biaya layanan.
Penting dicatat, nominal pembelian token listrik tersebut akan dikonversikan ke dalam satuan kWh berdasarkan tarif dasar listrik yang telah disebutkan di atas, dengan penyesuaian biaya administrasi di wilayah masing-masing.
Oleh karena itu, jumlah kWh yang didapatkan bisa berbeda untuk setiap wilayah meskipun dengan nominal pembelian token yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Perang Lawan Penyelundupan, Pelabuhan Tanjung Priok Pasang Scanner Canggih Untuk Kontainer
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
 - 
            
              Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
 - 
            
              Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya
 - 
            
              Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
 - 
            
              Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
 - 
            
              BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis