-
Bank Indonesia membuka peluang menurunkan suku bunga (BI Rate) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Keputusan penurunan suku bunga akan mempertimbangkan stabilitas Rupiah, inflasi, dan efektivitas kebijakan moneter sebelumnya.
-
BI juga memperkirakan The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada akhir 2025 dan awal 2026
Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Untuk itu, BI pun berencana untuk memangkas ruang suku bunga.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ruang penurunan BI Rate masih terbuka.
Apalagi, penurunan suku bunga ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Peluang penurunan B-Rate masih ada ke depan. Kapan dan besarnya, itulah tentu saja yang kami pertimbangkan adalah seberapa besar inflasi ke depan yang terkendali dan ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucapnya dikutip dari akun YouTube BI, Selasa (4/11/2025).
Dia menambahkan bahwa BI menekankan akan terus mencermati efektivitas transmisi kebijakan moneter longgar yang telah ditempuh, demikian juga stabilitas nilai tukar (kurs) Rupiah.
Namun, timing dan besarannya akan didasarkan pada stabilitas nilai tukar Rupiah dan efektivitas transmisi kebijakan yang telah ditempuh.
"Selain itu juga) bagaimana B-Rate diikuti dengan penurunan suku bunga deposito dan lending, bagaimana kelonggaran dari ekspansi moneter dan makro prudensial, termasuk juga tambahan dana Rp 200 triliun dari Pak Menteri Keuangan (untuk) mendorong kredit dan juga pertumbuhan ekonomi,” bebernya.
Perry Warjiyo memperkirakan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melakukan pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) lagi di tahun ini dan triwulan I-2026.
Baca Juga: Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
“Memang kalau dari pasar, masih memperkirakan dua kali tahun ini dan sekali tahun depan. Kami perkirakan sekali tahun ini, sekali tahun depan,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Bos BI : Bank Masih Lamban Turunkan Bunga Kredit
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia
-
Modal Asing Kabur Rp87 Triliun Bikin Rupiah Meriang, Bos BI Buka Suara
-
Obat Kuat BI Ampuh, Rupiah 'Comeback' Setelah Sempat Tertekan
-
BI Buka Suara, Misteri Selisih Rp18,97 Triliun Dana Pemda di Bank, Uang Rakyat Mengendap?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok