- Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa derasnya arus keluar modal asing dari pasar keuangan.
- Sejak awal September hingga 20 Oktober 2025 modal asing telah kabur Rp87 triliun.
- Angka ini masif dan secara langsung mengganggu stabilitas Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
Suara.com - Stabilitas nilai tukar Rupiah kembali mendapat tekanan hebat. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa derasnya arus keluar modal asing dari pasar keuangan Indonesia memaksa bank sentral untuk terus mengandalkan cadangan devisa (cadev) sebagai benteng pertahanan utama.
Sejak awal September hingga 20 Oktober 2025, investasi portofolio Indonesia mencatatkan net outflows (modal keluar bersih) sebesar USD5,26 miliar AS atau setara dengan sekitar Rp87,27 triliun. Angka ini masif dan secara langsung mengganggu stabilitas Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.
"Sejak September 2025 hingga 20 Oktober 2025, investasi portofolio tercatat net outflows sebesar USD5,26 miliar AS yang mengharuskan Bank Indonesia untuk melakukan intervensi dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah," tegas Perry dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara virtual, Rabu (22/10/2025).
Meskipun harus aktif melakukan intervensi, Perry memastikan bahwa "amunisi" BI masih sangat kuat. Posisi cadangan devisa (Cadev) pada akhir September 2025 tercatat kokoh sebesar USD148,7 miliar AS.
Angka fantastis ini setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Jumlah ini jauh di atas standar kecukupan internasional yang disarankan, yaitu sekitar 3 bulan impor. Cadev inilah yang menjadi bantalan kuat bagi BI untuk menahan guncangan eksternal.
Perry menambahkan, tekanan arus modal keluar ini diyakini tidak akan menggoyahkan keseluruhan ketahanan ekonomi. Ia optimistis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2025 akan tetap berdaya tahan, didukung oleh berlanjutnya surplus neraca perdagangan dan arus masuk penanaman modal asing (Foreign Direct Investment).
"Defisit transaksi berjalan keseluruhan tahun 2025 diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya," jelas Perry.
Bahkan untuk tahun 2026, Perry memproyeksikan NPI akan tetap baik. NPI akan didukung oleh defisit transaksi berjalan yang sehat serta aliran modal yang meningkat, sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia yang diprediksi tetap terjaga. Singkatnya, meskipun harus menghadapi tantangan jangka pendek dari pergerakan modal portofolio, fundamental ekonomi Indonesia dinilai masih solid.
Baca Juga: Obat Kuat BI Ampuh, Rupiah 'Comeback' Setelah Sempat Tertekan
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Kacang Mete Indonesia Sukses Jadi Camilan Penerbangan Internasional
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia
-
Sepak Terjang dan Bisnis Dedi Handoko
-
Rasio Elektrifikasi Nasional Capai 99,1Persen: Pulau Terluar dan Pedalaman Masih Sulit Dijangkau!
-
Sahamnya Terbang 500 Persen, Laba Bersih Emiten Grup Salim DCII Tumbuh 83,4 Persen
-
Legalisasi Sumur Rakyat Dinilai Berpotensi Tutup Kebocoran Pajak Rp 7,02 Triliun
-
Ditahannya BI Rate Jadi Pendorong IHSG Merosot 1 Persen Hari Ini
-
Purbaya Siapkan Rp 20 Triliun untuk Pemutihan BPJS Kesehatan, Sarankan Pakai Teknologi AI
-
Penyaluran Dana Rp200 Triliun Bikin Bank Himbara Kewalahan
-
Obat Kuat BI Ampuh, Rupiah 'Comeback' Setelah Sempat Tertekan