-
Trend Asia khawatir proyek PSEL bebaskan tanggung jawab produsen sampah plastik.
-
Kritik menekankan produsen wajib jalankan Permen LHK 75/2019 tentang pengurangan sampah.
-
Danantara pilih 24 dari 200 investor, didominasi Tiongkok, untuk proyek waste-to-energy.
Suara.com - Trend Asia memberikan catatan kritis terhadap proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste-to-Energy yang kini digodok pemerintah lewat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Pengkampanye energi Trend Asia, Novita Indri Pratiwi mengingatkan jangan sampai proyek tersebut menjadi legitimasi bagi produsen yang menghasilkan sampah plastik untuk lepas tangan dari tanggung jawabnya.
"Kami khawatir ini akan menjadi legitimasi untuk melepaskan tanggung jawab produsen sampah (industri dengan produk kemasan plastik)," kata Novita saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Selasa (4/11/2025).
Merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, memuat kewajiban para pelaku industri untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dari produknya.
Novita mempertanyakan bagaimana tanggung jawab produsen, setelah nantinya waste-to-energy mulai beroperasi. Apalagi, menurutnya, meski sudah terdapat Permen LHK 75 2019, banyak produsen yang tidak menjalankan kewajibannya.
"Lalu bagaimana dengan tanggung jawab produsen? Mereka akan makin longgar tanggung jawabnya untuk menarik kembali sampah-sampah plastiknya," ujar Novita.
Merujuk pada sejumlah laporan, Indonesia diketahui menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Untuk itu ditekannya, investor dari waste-to-energy harus ditelusuri latar belakangnya, apakah memiliki afiliasi dengan industri penyumbang sampah terbesar.
"Jangan sampai ini menjadi celah, akal-akalan kongkalikong antara pengusaha dan pemerintah, menciptakan sebuah solusi yang sebenarnya bukan solusi. Dan akhirnya justru malah menimbulkan masalah baru," kata Novita.
Sebagaimana diketahui rencana pemerintah untuk membangun waste-to-energy telah menemui babak baru. Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja mengungkap terdapat 200 investor yang berminat menggarap proyek pengelolaan sampah menjadi energi itu.
Baca Juga: Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
Namun, Danantara hanya memilih 24 perusahaan untuk berinvestasi pada tahap pertama. Adapun investor itu didominasi perusahaan asal China, sementara sisanya beberapa perusahaan dari Jepang, dan Eropa.
"Dari Jepang, dari China, dari Eropa. Kenapa? Karena memang di batch 1 ini kita mau buat tender-nya cukup cepat. Karena itu kita cari pemain yang memang sudah berpengalaman. Kebetulan, karena memang di Indonesia kan belum ada yang incineration," kata Stefanus, di Wisma Danantara, Jakarta pada Senin (3/11/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun