-
Hana Bank memprediksi dinamika ekonomi global akan berlanjut pada 2026, dipengaruhi oleh suku bunga, nilai tukar, dan risiko geopolitik.
-
Pasar modal Indonesia menunjukkan pemulihan kuat dengan pertumbuhan IHSG 16,83 persen, didorong oleh investor domestik dan ekspektasi penurunan suku bunga.
-
Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di atas 5 persen pada akhir 2025 jika belanja pemerintah dan kebijakan fiskal berjalan optimal
Suara.com - PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) diperkirakan tahun 2026 akan membawa berbagai dinamika ekonomi.
Direktur Utama Hana Bank, Ko Yung Ryul menyampaikan bahwa tahun 2026 mengatakan gejolak dinamika ekonomi akan berlanjut di tahun depan.
Salah satunya, mulai dari penurunan suku bunga di negara-negara besar, tarif bea masuk, volatilitas nilai tukar, hingga berlanjutnya risiko geopolitik.
“Kami berharap seminar ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para nasabah dalam memahami prospek ekonomi tahun 2026 dan merumuskan strategi bisnis di Indonesia," ujar Ko Yung Ryul dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (5/11/2025)
Menurutnya, Hana Bank terus berkomitmen menjadi mitra yang terpercaya, memberikan dukungan yang optimal, tumbuh bersama nasabah, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama BEI Iman Rachman memaparkan pasar modal Indonesia menunjukkan pemulihan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah tumbuh 16,83 persen sejak awal tahun hingga 24 Oktober 2025 (year- to-date).
Adapun, rata-rata nilai transaksi harian Rp 16,46 triliun dan investor aktif harian 232.000 orang.
"Pertumbuhan IHSG tersebut merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara," katanya.
Iman menambahkan, kepemilikan institusi domestik juga menunjukkan peningkatan sejak awal tahun 2025, dengan investor ritel masih mendominasi transaksi saham, menjelang akhir tahun.
Baca Juga: Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
"Memperkirakan ada potensi pemulihan sentimen pasar domestik yang didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyampaikan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melampaui 5 persen pada akhir tahun 2025, dengan asumsi belanja pemerintah mampu direalisasikan secara optimal.
Dia menekankan pentingnya paket kebijakan yang akan direalisasikan pada kuartal 4 tahun 2025 yang mencakup bantuan pangan, padat karya, insentif PPh 21, dan diskon tarif transportasi selama liburan akhir tahun.
Yunarto menambahkan bahwa tren perdagangan umum dan neraca perdagangan yang positif juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan.
Selain itu, Kim Young Jun dari Hana Institute of Finance membagikan pandangannya mengenai prospek ekonomi dan pasar keuangan global serta Indonesia.
Sementara Lee Hwan Joo dari Wealth Management Group Hana Bank Korea membahas tren pajak dan simpanan di Korea serta strategi pewarisan aset.
Berita Terkait
-
Kemenkeu: Pelaku Usaha Optimis Tatap Perlambatan Ekonomi Dunia
-
Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Dunia Terus Tertekan Hingga 2023
-
Krisis Ekonomi Dunia Jadi Ancaman, Jokowi: Investasi Jadi Rebutan
-
Jokowi: Sebentar Lagi Mungkin Pandemi Berakhir, Tapi Ekonomi Justru Tidak Semakin Baik
-
Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik-baik, Menkeu Sri Mulyani Emoh Jumawa
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah