- Bank Indonesia menyebut kondisi perekonomian Indonesia dalam keadaan baik.
- Ekspor barang dan jasa tumbuh sebesar 10,67 persen year-on-year pada triwulan kedua 2025.
- Dari sisi pemerintah, akselerasi datang dari sejumlah program dan proyek prioritas, termasuk di sektor infrastruktur dan energi, serta implementasi paket kebijakan ekonomi baru.
Suara.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi pada triwulan ketiga 2025 akan tumbuh ditopang ekspor dan belanja pemerintah. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya menyebut kondisi perekonomian Indonesia dalam keadaan baik. Namun demikian, masih perlu didorong agar sesuai dengan kapasitas perekonomiannya.
"Di triwulan III ini, berdasarkan indikator terkini — karena data resmi baru akan keluar pada awal November — kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi didorong oleh dua hal utama, yaitu ekspor dan belanja pemerintah," kata Juli di Bukittinggi, Sumatera Barat pada Jumat (24/8/2025).
Merujuk pada laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor barang dan jasa tumbuh sebesar 10,67 persen year-on-year pada triwulan kedua 2025. Sementara realisasi belanja negara pada triwulan kedua 2025, sebesar 54,1 persen dari pagu APBN.
Secara umum, Juli optimis kinerja perekonomian pada semester II 2025 akan lebih baik dibanding semester sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,99 persen.
"Beberapa hal yang mendasari perkiraan tersebut antara lain dukungan kebijakan pemerintah maupun Bank Indonesia," katanya.
Dari sisi pemerintah, akselerasi datang dari sejumlah program dan proyek prioritas, termasuk di sektor infrastruktur dan energi, serta implementasi paket kebijakan ekonomi baru.
"Selain itu, pemerintah juga menyampaikan akan ada tambahan bantuan sosial yang akan disalurkan pada triwulan IV, dan hal ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada semester II," kata Juli.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga berperan melalui kebijakan yang telah ditempuh, baik kebijakan suku bunga maupun likuiditas.
"Untuk keseluruhan tahun 2025, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan sedikit di atas titik tengah kisaran proyeksi kami, yaitu 4,6 hingga 5,4 persen. Sementara untuk tahun 2026, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih baik lagi," ujarnya.
Baca Juga: Modal Asing Kabur Rp87 Triliun Bikin Rupiah Meriang, Bos BI Buka Suara
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Amman Mineral Dapat Restu Pemerintah untuk Ekspor Konsentrat Tembaga
-
GMFI Siap Gelar Right Issue Sekaligus Inbreng Lahan dari API Rp 5,66 Triliun
-
Prabowo Minta DHE Ditinjau Ulang, BI: Bagus Untuk Dukung Stabilitas Rupiah
-
Bahlil Mau Nyontek Penerapan BBM Campur Etanol dari Brasil
-
Tumbuh 10,6 Persen, BTN Bukukan Laba Bersih Rp 2,3 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
IHSG Melemah Tipis, Perang Dagang Masih Jadi Pemicu
-
Oknum Pajak Semarang Palak Rp300 Juta, Menkeu Purbaya Heran Masih Ada Pungli
-
Pegadaian Raih Best Innovation Lewat ATM Emas, Perkuat Posisi Gold Ecosystem Leader di Indonesia
-
Wajib Pajak 'Diperas' Oknum Rp10 Juta, Menkeu Purbaya Geram
-
Koperasi dan UMKM Jadi Prioritas Kelola Tambang, Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi