Bisnis / Keuangan
Kamis, 06 November 2025 | 17:09 WIB
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG cetak rekor baru, ditutup menguat 0,22 persen ke 8.337.

  • Optimisme ekonomi domestik dan MSCI review topang kenaikan IHSG.

  • IHSG rentan profit taking meski tren penguatan masih terjaga.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru di perdagangan Kamis, 6 November 2025. IHSG ditutup menguat 0,22 persen ke level 8.337, setelah sempat menembus level intraday tertinggi baru di 8.362.

Berdasarkan riset Phintraco Sekuritas, kenaikan ini ditopang oleh sentimen positif dari optimisme perbaikan ekonomi domestik di kuartal IV-2025, serta kabar baik dari hasil review kuartalan indeks MSCI yang memasukkan sejumlah saham ke dalam perhitungannya.

"Optimisme akan membaiknya ekonomi domestik di kuartal IV-2025 serta adanya pengumuman review kuartalan indeks MSCI di mana beberapa saham berhasil masuk dalam perhitungan indeks MSCI, telah menjadi faktor positif pada perdagangan Kamis (6/11)," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.

Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]

Selain itu, nilai tukar rupiah juga turut menguat ke level Rp16.701 per dolar AS, memperkuat sentimen positif di pasar saham. Namun, pelaku pasar kini menantikan data cadangan devisa Indonesia untuk Oktober yang akan dirilis Jumat (7/11).

Data tersebut dinilai penting di tengah tren depresiasi rupiah dan setelah bulan sebelumnya cadangan devisa turun ke level terendah sejak Juli 2024 akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah.

Dari sisi global, investor juga akan mencermati rilis data ekspor-impor China pada Jumat (7/11). Ekspor China diproyeksikan tumbuh 7,3 persen year on year (YoY), sementara impor diperkirakan meningkat 7 persen YoY. Sementara itu, dari Amerika Serikat, data Michigan Consumer Sentiment Preliminary untuk November diperkirakan sedikit melemah ke 53,2 dari posisi 53,6 pada Oktober.

Secara teknikal, Phintraco Sekuritas mencatat adanya pelebaran positive slope MACD, yang menandakan tren penguatan masih terjaga. Namun, indikator Stochastic RSI sudah berada di area overbought, yang membuka peluang koreksi jangka pendek akibat aksi ambil untung (profit taking).

"IHSG diperkirakan rentan profit taking jangka pendek di kisaran support 8.280–8.310," tulis Phintraco Sekuritas.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 25,11 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 18,39 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,27 juta kali.

Baca Juga: Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 414 saham bergerak naik, sedangkan 275 saham mengalami penurunan, dan 265 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, AADI, AUTO, BLUE, BREN, DSSA, INTP, LINK, MORA, PTRO, RAJA, RATU, SILO.

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, ADES, AMMN, ATIC, BBCA, BYAN, DAAZ, DATA, FILM, ICBP, INCO, INDF, ITMG.

Load More