- Ratusan eksportir sawit mengakali pemerintah dengan cara penyalahgunaan label komoditas untuk menghindari pajak.
- Data awal menunjukkan 257 Wajib Pajak yang terlibat dalam ekspor POME dengan total nilai PEB yang fantastis, mencapai Rp45,9 triliun.
- Praktik ini diyakini sebagai bentuk underinvoicing melaporkan nilai barang lebih rendah dari seharusnya yang berpotensi merugikan penerimaan negara hingga ratusan miliar rupiah.
Suara.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan tengah membongkar dugaan praktik curang masif yang dilakukan ratusan eksportir sawit.
Modusnya dengan memanipulasi data ekspor melalui penyalahgunaan label komoditas rendahan seperti Palm Oil Mill Effluent (POME) dan fatty matter untuk menghindari pajak.
Praktik ini diyakini sebagai bentuk underinvoicing melaporkan nilai barang lebih rendah dari seharusnya yang berpotensi merugikan penerimaan negara hingga ratusan miliar rupiah.
Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, mengungkapkan bahwa investigasi awal telah mengendus 282 Wajib Pajak (WP) yang terindikasi menjalankan modus serupa.
“Saat ini masih dalam proses investigasi di Direktorat Jenderal Pajak, khususnya di Direktorat Penegakan Hukum,” kata Bimo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/11/2025).
Bimo menjelaskan, fokus pemeriksaan saat ini adalah pada modus ekspor fatty matter. Sepanjang tahun 2025 saja, 25 WP eksportir, termasuk PT MMS, diduga menggunakan modus ini dengan total nilai Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) mencapai Rp2,08 triliun.
Dari nilai transaksi tersebut, DJP telah menghitung potensi kerugian negara dari sisi pajak.
"Jadi potensi kerugian negara kami estimasi dari Rp2,08 triliun dari sisi pajak itu sekitar Rp140 miliar," ujar Bimo.
DJP kini sedang melakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan terhadap PT MMS dan tiga perusahaan afiliasinya (PT LPMS, PT LPMT, dan PT SUNN) untuk memastikan kepatuhan pajak mereka.
Baca Juga: Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
DJP mencatat, pola serupa dengan modus pelaporan komoditas POME juga diduga terjadi sejak tahun 2021 hingga 2024. Data awal menunjukkan 257 Wajib Pajak yang terlibat dalam ekspor POME dengan total nilai PEB yang fantastis, mencapai Rp45,9 triliun. Kasus ini masih berada dalam proses investigasi intensif.
Menanggapi temuan ini, DJP tidak akan tinggal diam. Bimo menegaskan bahwa pihaknya telah melaporkan temuan ini kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan siap mengambil tindakan tegas.
"Jadi rencana kami, setelah ini 282 wajib pajak yang melakukan ekspor serupa itu akan kami periksa, akan kami bukper dan akan kami sidik sesuai dengan kecukupan bukti awal," tutupnya..
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Ekonom Sebut Moratorium Cukai Rokok Lebih Untung Bagi Negara Dibanding Kenaikan
-
Waduh, Kesadaran Masyarakat Indonesia Melek Keuangan Syariah, Masih Kecil!
-
Bursa Kripto Domestik Siapkan Solusi untuk Transaksi Jumbo
-
Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Harganya Tembus Rp 2.296.000 per Gram.
-
BI Jakarta: Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis
-
Harga Emas Galeri24 dan UBS Hari Ini Naik Setelah Anjlok Berturut-turut
-
Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Tipis di Kuartal III 2025
-
Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!