-
PPRE kantongi kontrak proyek baru dari anak usaha Antam di Halmahera.
-
Pekerjaan meliputi land clearing, penataan, dan pemeliharaan jalan operasional.
-
Kontrak baru PPRE naik 60 persen menjadi Rp3,2 triliun hingga semester I.
Suara.com - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mengantongi kontrak baru dari proyek milik anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yakni PT Sumberdaya Arindo yang berlokasi di Tanjung Buli, Halmahera Timur.
Proyek baru ini mencakup sejumlah pekerjaan utama seperti land clearing, cut and fill, pengangkatan material, trimming dan penataan area disposal, pekerjaan pavement, serta pemeliharaan jalan operasional.
Selain itu, PPRE juga dipercaya untuk membangun berbagai fasilitas pendukung keselamatan dan lingkungan sesuai standar operasional proyek.
Vice President Corporate Secretary PPRE, Mei Elsa Kembaren, menegaskan kontrak baru tersebut menjadi langkah strategis bagi perusahaan dalam memperluas portofolio layanan di sektor pertambangan.
"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik yang memenuhi standar operasional, keselamatan, dan lingkungan. Kami juga terus memperkuat kapabilitas operasional untuk mendukung industri pertambangan nasional," ujarnya dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Sabtu (8/11/2025).
Mei Elsa menambahkan, proyek ini sekaligus menegaskan kemampuan PPRE dalam mengelola proyek pertambangan yang berorientasi pada efisiensi dan keberlanjutan, terutama di kawasan timur Indonesia yang menjadi fokus ekspansi perusahaan.
Dengan tambahan kontrak baru di Halmahera Timur ini, PPRE semakin optimistis terhadap prospek bisnisnya di tahun 2025. Perseroan mencatat sejumlah raihan kontrak baru sepanjang tahun berjalan, baik dari sektor mining services maupun pekerjaan sipil, yang mendorong pertumbuhan kinerja operasional secara signifikan.
Adapun, PPRE mencatatkan kontrak baru senilai Rp 3,2 triliun hingga paruh pertama tahun 2025 naik sekitar 60 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 2 triliun.
Mayoritas dari kontrak baru tersebut berasal dari segmen jasa pertambangan dan konstruksi, yang menyumbang sekitar 89,58 persen dari total nilai kontrak.
Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?