- PT ADMF memperoleh pinjaman berjangka sebesar USD 100 juta dari MUFG Bank Ltd. untuk keperluan umum korporasi dan diversifikasi pendanaan.
- Pinjaman berjangka 36 bulan tersebut akan dilunasi dalam 12 cicilan triwulanan dengan tingkat bunga tetap yang telah disepakati para pihak.
- Fasilitas dana ini akan menyeimbangkan struktur pendanaan domestik serta asing dan memperkuat kepercayaan mitra keuangan global terhadap ADMF.
Suara.com - PT Adita Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF), meraih dana jumbo berupa pinjaman berjangka sebesar USD 100 juta atau setara Rp 1,67 triliun dari MUFG Bank Ltd.
Dana jumbo itu akan digunakan emiten pembiayaan ini untuk keperluaan korporasi umum, termasuk diversifikasi sumber pendaan dan pembayaran biaya terkait.
"Pinjamana berjangka ini memiliki jangka waktu 36 bulan sejak tanggal penarikan, dengan pelunasan dilakukan melalui 12 cicilan triwlanan dan tingkat bunga tetap yang disepakati antara perseroan dan MUFG Singapura," ujar Sekretaris Perusahaan ADMF, Veronika Dyah Puspitaningrum seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (13/11/2025).
Ia melanjutkan, pinjaman yang diberikan ini memuat ketentuan terkait dengan financial covenants seperti, rasio utang terhadap modal bersih maksimum 10 kali dan rasio aset bermasalah bersih maksimum 5 persen, serta klausul change of control apabilan PT Bank Danamon Indonesia Tbk tidak lagi pemegang saham pengendali.
Dengan danya dana jumbo itu, Veronika memamaroakan struktur pendanaan perseroan akam menjadi seimbang antara dalam negeri dan asing.
"Sekaligus memperkuat kepercayaan investor dan mitra lembahga keuangan global terhadap profil risiko perseroan," katanya.
Veronika menegaskan, perjanjian pinjaman ini tidak menimbulkan perubahan komposisi pemegang saham. Selain itu, juga tidak berdampak pada kondisi operasional maupun kondisi keuangan perseroan.
"Adira Finance juga mematuhi seluruh ketentuan permodalan dan rasio keuangan sebagaimana disyaratkan oleh OJK dan Bank Indonesia.
Untuk diketahui, Kepemilikan mayoritas saham Adira Finance masih dipegang oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar 74,50 persen atau sekitar 920,7 juta saham. Selanjutnya, MUFG Bank, Ltd. menguasai 18,92 persen atau setara 233,86 juta saham.
Baca Juga: 6 Penyebab Pengajuan KTA Ditolak, Simak Caranya agar Pinjaman Disetujui
Selain itu, PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk tercatat memiliki 0,34 persen, sementara publik (non-warkat) memegang sekitar 5,43 persen saham ADMF.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak