Bisnis / Keuangan
Kamis, 13 November 2025 | 14:44 WIB
RUPSLB Garuda pada Kamis (13/11/2025) menyetujui penyertaan modal senilai Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management.[Shutterstock]
Baca 10 detik
  • RUPSLB Garuda menyetujui penyertaan modal senilai Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management.
  • Sekitar Rp8,7 triliun (37 persen) akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja GIAA, meliputi pemeliharaan dan perawatan pesawat.
  • Sebesar Rp14,9 triliun (63 persen) akan mendukung operasional Citilink.

Suara.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada Kamis (13/11/2025) menyetujui penyertaan modal senilai Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM).

Dana segar dari Danantara itu akan digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pemeliharaan pesawat hingga operasional Citilink, anak usaha Garuda.

Penyertaan modal melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), berupa setoran modal tunai sebesar Rp17,02 triliun serta Konversi Utang Pinjaman Pemegang Saham sebesar Rp6,65 triliun.

Direktur Utama GIAA Glenny Kairupan dalam keterangan resmi di Jakarta, mengatakan persetujuan pemegang saham terhadap penyertaan modal merupakan tonggak penting dalam perjalanan pemulihan dan transformasi perseroan.

"Dukungan dari DAM sebagai bagian dari inisiatif pemerintah mencerminkan kepercayaan terhadap arah strategis dan visi jangka panjang kami dalam mewujudkan maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia," ujar Glenny.

Dengan permodalan lebih kuat, perseroan dapat memperkokoh keandalan operasional, meningkatkan kesiapan armada, serta menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal bagi masyarakat.

Dari total dana senilai Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun (37 persen) akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja GIAA, meliputi pemeliharaan dan perawatan pesawat.

Sementara itu, sebesar Rp14,9 triliun (63 persen) akan mendukung operasional Citilink, yang terdiri atas Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019-2021.

Penyertaan modal akan dilakukan melalui penerbitan 315,61 miliar lembar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per lembar saham, sebagaimana telah disetujui dalam RUPSLB.

Baca Juga: Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan

Glenny mengatakan langkah ini juga memastikan keberlanjutan pencatatan saham GIAA di Bursa Efek Indonesia (BEI), serta memperkuat posisi keuangan perusahaan untuk mendukung akselerasi transformasi jangka panjang.

Wakil Direktur Utama GIAA Thomas Oentoro menyebut momentum ini menjadi awal baru bagi perseroan untuk mengakselerasi transformasi menyeluruh di seluruh lini bisnis.

"Dengan dukungan permodalan yang solid, kami akan berfokus pada tata kelola operasional yang lebih efektif, optimalisasi jaringan penerbangan, serta peningkatan kualitas layanan yang berorientasi pada pengalaman pelanggan," ujar Thomas.

Ia menegaskan, bahwa langkah ini, juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang GIAA untuk memperkuat dua pilar utama bisnisnya - Garuda Indonesia dan Citilink - sebagai satu ekosistem penerbangan nasional yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.

Glenny menyoroti bahwa pemulihan bisnis maskapai penerbangan memiliki kompleksitas tinggi, mencakup dinamika industri global, fluktuasi biaya operasional, serta kebutuhan adaptasi terhadap tren pasar dan teknologi.

Dengan demikian, lanjutnya, setiap langkah strategis yang diambil perseroan memerlukan proses pengambilan keputusan yang prudent, tidak hanya dari aspek tata kelola korporasi yang baik atau Good Corporate Governance (GCG), namun juga dari perspektif keberlangsungan bisnis jangka panjang (business sustainability outlook).

Load More