Bisnis / Keuangan
Rabu, 22 Oktober 2025 | 15:42 WIB
Pesawat Garuda Indonesia dengan Livery Khusus Pikachu dan Aksen Batik/(Dok GIAA).
Baca 10 detik
  • Garuda gelar RUPSLB 12 November bahas penambahan modal dan aset.

  • GIAA minta restu private placement dengan Danantara senilai $1,84 miliar.

  • Manajemen juga minta persetujuan hapus buku aset pesawat yang tidak dipakai.

Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 November mendatang.

Banyak agenda yang akan diminta persetujuan terhadap pemegang saham. Mulai dari rencana penambahan modal lewat private placement serta penghapusan sejumlah aset pesawat.

Seperti dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam RUPSLB pengurus meminta persetujuaan untuk penambahan modal lewat mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

"Mata Acara ini merupakan tindak lanjut atas keputusan RUPSLB tanggal 30 Juni 2025 mengenai persetujuan rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan perseroan," tulis manajemen GIAA seperti dikutip, Rabu (22/10/2025).

Danantara didorong untuk berinvestasi dan menggarap bisnis carbon capture and storage. [Antara]

Rencana aksi penambahan modal ini melibatkan PT Danantara Asset Management (Persero) DAM) dengan dua skema, yaitu setoran modal uang tunai, dan private placement mencapai USD 1,84 miliar.

Lalu, agenda kedua, manajemen GIAA juga meminta restu pengalihan dan penghapusanbukuan sejumlah aset dengan nilai 50 persen dari total kekayaan bersih perseroan.

Aset tersebut berupa pesawat udara, pesawat yang tidak digunakan, dan aset bernilai rendah.

Kemudian mata acara ketiga, perseroan meminta persetujuan penglihan kekayaan perseroaan sebesar 50 persen dari jumlah kekayaan bersih perseroan. Setelah itu agenda keempat, meminta restu atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).

Adapun, rencananya RUPLB ini digelar di Gedung Manajemen Garuda City, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dengan empat mata acara utama.

Baca Juga: Rombak Direksi, Mantan Staf Khusus Nadiem Masih Jadi Komisaris Bank Neo Commerce

Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) transportasi, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dipastikan menerima dukungan modal jumbo dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), atau melalui entitasnya PT Danantara Asset Management (DAM).

Suntikan dana ini dilakukan melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Total dana yang disuntikkan mencapai USD1,84 miliar, atau berkisar Rp30,5 triliun. Angka ini terdiri dari penyetoran modal tunai senilai USD1.441.320.636, serta konversi utang senilai USD405 juta menjadi saham.

Utang yang dikonversi ini terkait erat dengan perjanjian pinjaman pemegang saham antara Garuda, DAM, dan Citilink.

Load More