- PT Danantara Asset Management (DAM) berencana menyuntikkan dana besar kepada PT Krakatau Steel (KRAS) setelah sebelumnya memberikan dukungan kepada Garuda Indonesia.
- Suntikan dana ini krusial sebagai modal kerja bagi Krakatau Steel karena perusahaan tersebut menghadapi masalah keuangan besar dan kesulitan meminjam dari pihak lain.
- Manajemen DAM yakin investasi ini strategis sebab Krakatau Steel memiliki potensi industri baja menjanjikan dan aset lokasi industri yang sangat strategis.
Suara.com - PT Danantara Asset Management (Persero) atau DAM mulai bersiap kembali menyuntikan dana jumbo ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Setelah Garuda Indonesia, Danantara akan mengguyur Dana ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS).
Managing DAM, Febriany Eddy, mengatakan saat ini Danantara tengah memproses suntikan dana tersebut.
Suntikan dana itu, lanjutnya, digunakan modal kerja, karena dengan tumpukan utang yang begitu besar, membuat Krakatau Steel tidak bisa meminjam dana ke pihak manapun.
"Kalau dilihat Krakatau Steel, kondisi keuangannya hari ini tidak baik. Mereka kan, ya kalau dilihat itu minta dukungan dana dalam bentuk modal kerja. Mungkin kemarin Dirutnya sudah spill-spill sedikit lah," ujarnya dalam Media Coffee Morning di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Namun, Febriany tidak merinci modal yang akan disetor kepada KRAS. Tapi, manajemen KRAS telah meminta dana sebesar USD 500 juta kepada Danantara,.
"Tapi jumlah segala macam masih divalidasi ya. Tapi dalam waktu dekat, ini sudah tahap final," katanya.
Menurut Febriany, beraninya Danantara menyuntikan dana ke KRAS, karena melihat potensi industri baja ke depannya bisa cemerlang.
Apalagi, KRAS memiliki kawasan industri yang strategi, sehingga bisa menopang bisnis perseroan ke depannya.
"Jadi kita akan memberikan mereka modal kerja untuk operasi mereka, (bisnis) inti bajanya hari ini. Kalau dilihat Krakatau Steel punya potensi luar biasa, kawasan industri itu di lokasi yang bagus sekali, ada akses tol, ada akses kereta," katanya,
Baca Juga: Begini Nasib BUMN Sakit di Tangan Danantara
"kemudian dia punya pelabuhan, bisa sampai 200 ribu DWT. Ini ingredients (bahan baku) dari good location (lokasi strategis) itu sudah ada," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak