- Posisi Uang Beredar Luas (M2) Oktober 2025 mencapai Rp9.783,1 triliun, tumbuh 7,7 persen secara tahunan.
- Pertumbuhan M2 mengalami perlambatan dibanding bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 8,0 persen (yoy).
- Perlambatan ini dipengaruhi penurunan pertumbuhan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Suara.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Uang Beredar dalam Arti Luas (M2) pada Oktober 2025 tercatat sebesar Rp9.783,1 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,7 persen secara tahunan (year-on-year / yoy).
Direktur Eksekutif Komunikasi BI, Ramdan Denny, menjelaskan bahwa pertumbuhan M2 ini mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana M2 sempat tumbuh sebesar 8,0 persen (yoy).
“Posisi M2 pada Oktober 2025 sebesar Rp9.783,1 triliun atau tumbuh sebesar 7,7 persen year on year (yoy), namun melambat setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,0 persen yoy,” katanya dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (23/11/2025).
Perkembangan M2 pada Oktober 2025 secara internal didorong oleh pertumbuhan yang stabil dari komponen penyusunnya, yakni:
- Uang Beredar Sempit (M1): Tumbuh sebesar 11,0 persen (yoy).
- Uang Kuasi: Tumbuh sebesar 5,5 persen (yoy).
Ramdan Denny menambahkan bahwa perlambatan pertumbuhan M2 secara keseluruhan pada periode tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, yaitu:
Aktiva Luar Negeri Bersih: Tumbuh sebesar 10,4 persen (yoy). Angka ini menunjukkan perlambatan jika dibandingkan pertumbuhan pada September 2025 yang mencapai 12,6 persen (yoy).
Penyaluran Kredit: Melambat tipis menjadi 6,9 persen (yoy). Pertumbuhan ini turun dari 7,2 persen (yoy) yang dicatatkan pada bulan sebelumnya.
Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus): Tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy). Angka ini juga melambat dari pertumbuhan 6,5 persen (yoy) yang tercatat pada September 2025.
Komponen Uang Kartal Melambat, Surat Berharga Kontraksi
Baca Juga: Negara Dinilai Tak Peka karena Masih Dipajaki, Lyan: Pesangon Itu Uang Bertahan Hidup di Masa Senja
Di sisi lain, perkembangan Uang Beredar dalam Arti Sempit (M1) juga menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan pada komponen Uang Beredar Inti (M0 adjusted). Perlambatan ini dipengaruhi oleh beberapa variabel:
- Giro Bank Umum di BI adjusted: Tumbuh sebesar 27,1 persen (yoy).
- Uang Kartal yang Diedarkan: Tumbuh sebesar 13,4 persen (yoy).
- Giro Sektor Swasta di BI: Tumbuh sebesar 25,1 persen (yoy).
Sementara itu, surat berharga yang diterbitkan BI dan dimiliki oleh sektor swasta mencatatkan pertumbuhan negatif atau terkontraksi sebesar 79,9 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan Uang Beredar (M2) ini mengindikasikan bahwa meskipun likuiditas di perekonomian masih bertumbuh, laju ekspansinya sedikit melunak di tengah perlambatan penyaluran kredit perbankan dan penurunan pertumbuhan net foreign asset.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Kemenkeu Ungkap Alasan Pemda Lambat Belanja, Dana Mengendap di Bank Tembus Rp 244 T
-
OJK Prediksi Kinerja Perbankan Solid Akhir Tahun 2025, Alasannya Mengejutkan
-
Rp1,45 Triliun Diborong! Ini Alasan BMRI Banyak Diborong Asing Pekan Ini
-
BLTS Cair Minggu Depan, Mensos Ungkap Pembagian Dua Kategori KPM
-
Maybank Indonesia Merasa Nggak Salah, OJK Tetap Minta Dana Nasabah Rp 30 Miliar Diganti
-
BTN Cari Inovasi Sediakan Hunian yang Sesuai Gaya Hidup Masa Kini
-
Daftar Saham dan Bisnis Djarum Group Milik Keluarga Hartono
-
Aliran Modal Asing Rp 2,29 Triliun Deras Masuk ke RI pada Pekan ke-3 November, Ke Mana Saja?
-
Cara Mudah Memutar Uang Rp 1 Juta Agar Bertambah Banyak
-
Cara Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian, Ini Syarat dan Prosesnya sampai Dana Cair