-
Rupiah menguat tipis ke Rp 16.707/USD, menandai kebangkitan 0,05% dari akhir pekan.
-
Ringgit Malaysia memimpin penguatan mata uang Asia, sementara Baht Thailand tertekan paling dalam.
-
Mayoritas mata uang Asia bergerak fluktuatif, menunjukkan tekanan dan peluang di pasar regional
Suara.com - Nilai tukar Rupiah terus menunjukkan tren menguat pada hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah di pasar Senin (25/11/2025) dibuka di level Rp 16.707per Dolar Amerika Serikat (AS).
Alhasil, Rupiah kembali bangkit 0,05 persen dibanding penutupan pada Jumat yang berada di level Rp 16.716 per Dolar AS.
Beberapa mata uang Asia yang menunjukkan fluktuatif terhadap Dolar.
Salah satunya, Ringgit Malaysia menunjukkan penguatan terbesar di Asia setelah menanjak 0,1 persen.
Kemudian ada Dolar Hongkong yang menguat tipis 0,01 persen terhadap the greenback.
Sedangkan, Baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,32 persen. Disusul, Yen Jepang yang turun 0,2 persen.
Diikuti, Won Korea Selatan yang terkikis 0,14 persen dan Peso Filipina tertekan 0,12 persen.
Lalu, Yuan China terkoreksi 0,04 persen. Berikutnya, Dolar Singapura dan Dolar Taiwan yang sama-sama melemah tipis 0,02 persen di pagi ini.
Dalam hal ini, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan Rupiah ini disebabkan oleh dua faktor yakni dari global maupun domestik.
Baca Juga: Aliran Modal Asing Rp 2,29 Triliun Deras Masuk ke RI pada Pekan ke-3 November, Ke Mana Saja?
Salah satunya, ucapan Zelensky siap bekerja sama dengan AS dalam rencana perdamaian Ukraina Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan ia telah menerima rencana perdamaian 28 poin yang disusun bersama oleh AS dan Rusia, yang menandakan kesediaannya untuk segera mengerjakannya.
Ia juga berharap dapat berbicara dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang.
"Sebuah laporan Reuters menyebutkan bahwa Kyiv akan diminta untuk menyerahkan seluruh wilayah Donbas dan secara signifikan mengurangi kekuatan militernya, sebuah persyaratan yang telah lama dianggap oleh para pendukung Ukraina sebagai bentuk penyerahan diri," bebernya.
Sedangkan dalam negeri dipengaruhi oleh laporan Bank Indonesia yang mencatat transaksi berjalan Indonesia surplus sebesar 4,0 miliar Dolar AS atau 1,1 persen dari PDB pada kuartal III-2025. Ini adalah surplus pertama sejak 10 kuartal terakhir.
Posisi transaksi berjalan ini berbalik dibandingkan dengan defisit 2,7 miliar Dolar AS atau 0,8 persen dari PDB pada kuartal II tahun ini.
"Surplus ini ditopang oleh neraca perdagangan Indonesia yang meningkat, disumbang terutama oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Defisit neraca jasa menurun seiring kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia," bebernya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
IHSG Melesat Betah di Level 8.400 pada Awal Sesi Senin, Apa Saja Saham yang Cuan?
-
Penggunaan QRIS Tap Makin Meluas, Nilai Transaksinya Tembus Rp 13,8 Miliar
-
Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Deretan Harganya
-
BMRI Mau Buyback Saham Rp1,17 Triliun, Analis Bilang Begini
-
Platform Global Luncurkan 'CeDeFi', Akses Jutaan Token Kripto Tersentralisasi dan Terdesentralisasi
-
Rekening Nganggur Selama Lima Tahun Masuk Kategori Dormant, Ini Kategorinya
-
Cek Harga Emas Terbaru di Pegadaian Hari Ini, UBS Sedikit Lebih Mahal
-
Daftar Saham Masuk MSCI Pekan Ini, KLBF dan ICBP Terpaksa Turun Kasta
-
Technical View IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini, BUMI Masih Layak Dibeli?
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah