- PT Inalum mencapai penjualan aluminium 236.517 ton hingga Oktober 2025, melebihi target RKAP 102,4 persen.
- Peningkatan penjualan didorong permintaan domestik (76%) dari sektor seperti otomotif dan ekspor ke Malaysia.
- Inalum sedang fokus mengembangkan kapasitas melalui pembangunan pabrik alumina dan smelter kedua di Mempawah.
Suara.com - PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum mencatat volume penjualan aluminium mencapai 236.517 ton hingga Oktober 2025. Capaian ini melampaui target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) atau 102,4 persen dari 231.034 ton.
Pencapaian ini juga meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan 227.114 ton.
Direktur Utama Inalum, Melati Sarnita, mengungkapkan lonjakan penjualan ini imbas dari hubungan yang baik antara perusahaan dan para customer.
"Kami ucapkan terima kasih kepada para pemangku kebijakan dan praktisi industri yang terus menjaga ekosistem pasar aluminium tetap kondusif dan penuh optimisme," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Pertumbuhan penjualan Inalum sepanjang tahun 2025 tidak lepas dari meningkatnya permintaan dari berbagai sektor industri dalam negeri, termasuk sektor ekstrusi, otomotif, kabel, hingga industri lembaran aluminium.
Produk utama Inalum seperti Ingot G1 masih menjadi kontributor terbesar penjualan, disusul produk-produk lainnya seperti Ingot S1B, Alloy, Billet, Molten, dan Ingot S2.
Pada saat yang sama, pasar ekspor juga menunjukkan performa yang stabil dengan Malaysia menjadi negara tujuan terbesar, diikuti Korea Selatan, Jepang, China, India, Thailand, serta sejumlah negara lainnya.
Secara keseluruhan, 76 persen penjualan dialokasikan untuk pasar domestik, sementara 24 persen lainnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
Direktur Pengembangan Usaha Inalum, Arif Haendra, menjelaskan bahwa kinerja penjualan yang melampaui target menjadi momentum penting dalam menyongsong tahun mendatang.
Menurutnya, penjualan yang berjalan baik di pasar domestik maupun ekspor membuktikan bahwa strategi bisnis perusahaan berada pada arah yang tepat.
Baca Juga: Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
"Kami berharap dukungan dari seluruh pihak dapat terus terjaga sehingga Inalum mampu mempertahankan stabilitas dan mencapai kinerja yang lebih baik pada tahun 2026," kata Arif.
Strategi Inalum
Menjelang pergantian tahun, Inalum juga menegaskan komitmennya untuk memperkuat industri aluminium nasional melalui berbagai langkah strategis.
Perusahaan tengah mempersiapkan pengembangan pabrik pemurnian Alumina, SGAR Phase 2 guna meningkatkan kapasitas hingga 2 juta ton Alumina Pertahun, dan pembangunan smelter kedua di Mempawah, sebagai bagian penting dari integrasi rantai pasok aluminium nasional.
Tak hanya itu peningkatan kapasitas produksi di Smelter Kuala Tanjung, juga dilakukan melalui pembangunan Potline 4.
Ketiga program strategis ini diharapkan dapat menjadi fondasi transformasi jangka panjang Inalum dalam mewujudkan industri aluminium Indonesia yang mandiri, kompetitif, dan berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
Terkini
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Kemenhub: Seluruh Pesawat Airbus A320 di Indonesia Layak Operasi
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
-
Lonjakan Impor Baju Bekas Sentuh 3.600 Ton, Menteri UMKM: Lapangan Kita Dibanjiri Barang Thrifting
-
Dirut BUMN Diminta Danantara Turun Bantu Korban Bencana Sumatra, Ini Kata Bos SIG
-
Berkat PNM, Aan Andasari Sukses Kembangkan Sampah Jadi Peluang Usaha
-
Cara Pencairan BLT Kesra di Kantor Pos, Bisa Diwakilkan dengan Syarat
-
CBDK Mendadak Diborong: Harga Saham Naik Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Pemerintah Siapkan Skema Ini untuk Selamatkan Pedagang Thrifting Lokal
-
Purbaya Akan Bantu Masalah Investasi Pengusaha: Kemampuan Saya Setingkat Abu Nawas