- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memprediksi banjir Sumatra berdampak pada penurunan target pertumbuhan ekonomi Q4 2025 menjadi 5,5 persen.
- Pemerintah siap menggelontorkan dana ke sektor perbankan dan menambah anggaran BNPB guna memulihkan perekonomian pascabencana.
- Penambahan anggaran BNPB akan diambil dari pos darurat bencana APBN melalui mekanisme Anggaran Belanja Tambahan (ABT) sesuai kebutuhan.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak menampik kalau bencana banjir Sumatra bakal berdampak ke pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal empat atau Q4 2025.
Menkeu Purbaya mulanya sempat menargetkan pertumbuhan ekonomi di rentang 5,6 hingga 5,7 persen untuk triwulan keempat dikarenakan mulai membaik.
Namun saat bencana banjir yang menimpa Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, ia menurunkan target pertumbuhan ekonomi di angka 5,5 persen.
"Kemungkinan selalu ada (dampak bencana ke pertumbuhan ekonomi). Cuma berapa persen? Saya pikir masih di atas 5,5 persen," kata Purbaya di Komplek Parlemen DPR RI, dikutip dari Antara, Kamis (4/12/2025).
Untuk mengatasinya, Purbaya bakal terus memantau kondisi keuangan di sistem finansial. Ia juga siap menggelontorkan dana ke perbankan agar perekonomian kembali tumbuh.
“Kalau masih dianggap kurang, saya akan gelontorkan lagi uang saya ke perbankan,” imbuhnya.
Sebelumnya Purbaya mengaku siap menambah anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) apabila dana yang ada ada masih kurang untuk menangani banjir Sumatra.
Bendahara Negara sempat menjelaskan bahwa BNPB masih memegang dana siap pakai (DSP) dalam jumlah yang cukup aman untuk operasional tanggap darurat.
“Di BNPB masih ada sekitar Rp500 miliar lebih (dana) di BNPB yang siap (untuk dipakai),” ujar Purbaya Yudhi Sadewa pada Senin (1/12/2025) lalu.
Baca Juga: Buntut Bencana Sumatra, Menhut Raja Juli Bidik 12 Perusahaan di Sumut yang Terindikasi Melanggar
Kendati begitu dia tak menampik adanya kemungkinan penambahan anggaran operasional buntut dampak bencana yang berefek ke tiga provinsi Sumatra.
Purbaya mengatakan mekanisme penambahan anggaran melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) siap diaktifkan kapan saja sesuai kebutuhan di lapangan.
Dia pun meminta BNPB untuk tidak ragu mengajukan permintaan jika dana yang tersedia mulai menipis dan memastikan pihaknya akan segera memproses pencairan dana ABT tersebut saat diminta.
Lebih lanjut, Purbaya bertutur bahwa alokasi tersebut akan diambil dari pos darurat bencana yang memang telah disiapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kalau nanti butuh dana tambahan, kita siap juga menambah dan sudah ada di anggarannya,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Buntut Bencana Sumatra, Menhut Raja Juli Bidik 12 Perusahaan di Sumut yang Terindikasi Melanggar
-
Pengamat Desak Aparat Tindak Penimbun BBM di Wilayah Terdampak Bencana
-
DPR Desak Menhut Raja Juli Mundur Jika Tak Sanggup Atasi Banjir Sumatra
-
Purbaya Ultimatum OJK-BEI Bereskan Saham Gorengan 6 Bulan, Siap Kasih Insentif
-
Menkeu Purbaya Bantah Tudingan Asing Habiskan 'Dana Darurat' Rp 200 Triliun
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah
-
Pengamat Desak Aparat Tindak Penimbun BBM di Wilayah Terdampak Bencana
-
Harap Sabar, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Baru Bisa Dirasakan 2032
-
Purbaya Ultimatum OJK-BEI Bereskan Saham Gorengan 6 Bulan, Siap Kasih Insentif
-
IHSG Terperangkap di Level 8.600 Hingga Akhir Perdagangan, Cermati Saham yang Cuan
-
Kisaran Gaji PPPK Guru Tendik Sekolah Rakyat, Lebih Besar dari UMR?
-
Sabet Gelar Market Leader, Saham AVIA Berpotensi Menguat Akhir Pekan?
-
Menkeu Purbaya Bantah Tudingan Asing Habiskan 'Dana Darurat' Rp 200 Triliun
-
Danantara Mau Ubah Skema Kompensasi Subsidi, Biar BUMN Nggak Melarat
-
Penggelapan Asuransi, OJK Serahkan Dua Direktur PT Bintang Jasa Selaras ke Kejaksaan