- Sektor asuransi menunjukkan ketahanan relatif meskipun ada tekanan ekonomi global dan ketidakpastian pasar internasional.
- Lippo General Insurance (LGI) mencatat kinerja solid hingga Oktober 2025, ditunjukkan oleh ekuitas melebihi Rp1 triliun.
- LGI meraih peringkat A– dari A.M. Best, yang mencerminkan kemampuan memenuhi kewajiban polis secara berkelanjutan.
Suara.com - Di tengah tekanan ekonomi global yang makin samar dan ketidakpastian pasar internasional, sektor asuransi menunjukkan beberapa sinyal bertahan.
Kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dipicu oleh kebijakan proteksionis, ketegangan geopolitik, dan volatilitas pasar membuat banyak pelaku usaha harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi maupun ekspansi.
Meski demikian, dalam lanskap ekonomi global yang penuh risiko, sejumlah perusahaan asuransi masih mampu mencatat kinerja yang menunjukkan ketahanan relatif.
Hal ini menjadi bukti bahwa di balik guncangan eksternal, peluang tetap bisa diraih dengan manajemen yang hati-hati dan adaptasi strategi.
Salah satu indikator itu terlihat pada laporan keuangan 2025 dari Lippo General Insurance (LGI).
Perusahaan mencatat hasil yang cukup solid hingga Oktober 2025, baik berdasarkan IFRS 4 maupun IFRS 17, meski sejumlah tekanan eksternal global bisa mempengaruhi kinerja di masa mendatang.
Dalam laporan IFRS 4, LGI membukukan pendapatan Rp 3,272 miliar, laba sebelum pajak Rp 154 miliar, dan ekuitas Rp 1,015 miliar.
Sementara itu, berdasarkan IFRS 17, pendapatan tercatat Rp 3,043 miliar dengan laba sebelum pajak Rp 140 miliar dan ekuitas Rp 1,007 miliar.
Ekuitas yang telah menembus Rp 1 triliun disebut memberikan ruang bagi perusahaan untuk memperkuat kapasitas underwriting.
Baca Juga: Bank Indonesia Pastikan Indonesia Bisa Hadapi Ombak Ekonomi Global yang Belum Mereda
Namun, penguatan tersebut tetap berada dalam konteks pasar yang penuh ketidakpastian.
Manajemen LGI menyebut pencapaian tersebut merupakan hasil penguatan fundamental dan pengelolaan risiko yang lebih disiplin sejak perusahaan berada di bawah naungan Hanwha Finance pada 2023.
“Tahun 2025 merupakan momentum baru bagi LGI,” ujar Presiden Direktur LGI, Agus Benjamin kepada wartawan, Selasa (9/12/2025).
Perusahaan juga menyoroti arti penting peringkat A– (Excellent) dari A.M. Best, yang dianggap mencerminkan kemampuan perusahaan asuransi dalam memenuhi kewajiban polis secara berkelanjutan.
Peringkat tersebut menempatkan LGI di antara lima perusahaan asuransi umum di Indonesia yang memiliki peringkat kredit global.
Ekuitas di atas Rp 1 triliun dipandang sebagai modal bagi perusahaan untuk menangani risiko yang lebih besar dan kompleks.
Berita Terkait
-
Klaim Asuransi Kerusuhan Tembus Rp150 Miliar
-
OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
IFG Life Pastikan Klaim Polis Nasabah Tak Dipungut Biaya
-
Gubernur Bank Indonesia Waswas Ekonomi Global Masih Bergejolak
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Investor Saham Ritel Indonesia Capai 19,32 juta: Pengamat Minta Waspada FOMO
-
Investor Masih Wait and See, Bikin Rupiah Masih Loyo Bertemu Dolar Amerika
-
Pergeseran Tren, Mayoritas Nasabah Kini Buka Rekening Bank Mandiri dari Aplikasi
-
Segini Kisaran UMP yang Diinginkan Para Pengusaha
-
Zulhas Bantah Jadi Biang Kerok Banjir Sumatera
-
IHSG Masih Betah di Level 8.700 pada Awal Perdagangan Selasa
-
91 Persen BSI Regional Aceh Beroperasi Terbatas, Wilayah Medan dan Sumatera Barat Sudah Normal
-
Lewat Mandatori B50 dan RDMP Kilang Balikpapan, Bahlil Optimis Indonesia Surplus 4 juta Ton Solar!
-
Alasan Robinhood Markets Akusisi Bursa Kripto Indonesia: Fakta-faktanya
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Menguat Cukup Signifikan