- Pengamat Sofyano Zakaria menilai wajar keterbatasan akses BBM dan listrik di Aceh, Sumut, dan Sumbar karena medan terjal.
- Pertamina menunjukkan komitmen dan langkah nyata dalam distribusi BBM meskipun menghadapi tantangan berat dan risiko keselamatan.
- Pertamina dan PLN turut menyalurkan bantuan darurat melebihi tugas komersial, menunjukkan solidaritas nasional dan kepedulian sosial.
Suara.com - Pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai suatu hal yang wajar jika masih ada wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang belum mendapat akses Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik.
Hal ini, bilang Sofyano, karena medan terjal yang menyulitkan distribusi BBM ke wilayah terisolir di 3 provinsi tersebut.
"Tentu terbilang wajar masih ada keterbatasan. Tapi masyarakat pasti memahami bahwa di balik setiap tantangan ada upaya besar yang sedang dilakukan. Yang penting adalah komitmennya, dan itu sudah terlihat dari langkah nyata Pertamina,” ujarnya di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Sofyano menuturkan, berbagai laporan di lapangan mencerminkan betapa berat medan yang harus dihadapi para petugas Pertamina untuk menyalurkan BBM.
"Ini bukan sekadar menjalankan tugas, tetapi menunjukkan kepedulian. Mereka tahu bahwa BBM adalah urat nadi logistik dan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka tetap maju meski menghadapi jalan terputus, cuaca buruk, hingga risiko keselamatan," imbuh Sofyano.
Sofyano mengatakan, di tengah situasi penuh sorotan dan tekanan, Pertamina tetap bergerak cepat memastikan kebutuhan BBM tercukupi.
"Pertamina benar-benar turun langsung memastikan masyarakat tetap mendapat akses energi yang dibutuhkan untuk bergerak, mengevakuasi, dan memulihkan keadaan," imbuhnya.
Mulai pulihnya sejumlah titik distribusi BBM di wilayah terdampak, menurutnya, adalah hasil dari. Pertamina sejak hari pertama bencana terjadi. Para pekerja dan mitra Pertamina dinilai bekerja cepat mengatur suplai, membuka jalur alternatif, serta menambah armada distribusi.
'Hasilnya mulai tampak: masyarakat bisa kembali mengakses layanan energi meski bertahap," bebernya.
Baca Juga: Beberapa Wilayah Aceh Masih Gelap Gulita, PLN Akui Kesalahan Data ke Menteri Bahlil
Sofyano menyoroti peran Pertamina dan PLN yang dinilai telah melampaui tugas komersialnya. Keduanya ikut menyalurkan air bersih, sembako, dan berbagai bantuan darurat lainnya melalui program-program tanggap bencana.
"Ini menunjukkan bahwa Pertamina dan PLN mengemban nilai solidaritas nasional dan tidak hanya terikat pada orientasi komersial. Ini sesuai dengan karakter BUMN energi yang harus menempatkan pelayanan publik dan kepedulian sosial sebagai bagian dari model bisnisnya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Kuotanya 33 Ribu, Begini Daftar Mudik Gratis Kemenhub di Nataru
-
IHSG Pagi Ini Menguat ke Level 8.700, Tapi Rawan Terkoreksi
-
Daftar Tol Gratis dan Diskon Selama Libur Nataru 2025-2026
-
HSBC Catat 92 Persen Perusahaan Indonesia Mau Perluas Bisnis di ASEAN
-
Waduh, Orang Belum Menikah Ternyata Doyan Gunakan Pinjol
-
Berapa Jumlah Utang yang Ideal? Jangan Sampai Lewati Batas Aman Ini
-
Harga Emas Hari Ini Bergerak Dinamis, di Sahabat Pegadaian Belum Tersedia Antam
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
Aturan Baru LPG Subsidi Disusun: Penjualan Akan Dibatasi Berdasarkan Desil Ekonomi
-
Sosok An Shaohong: Dirut LABA, Backdoor Tiga Saham BEI, Ternyata Buronan China