- Saham COIN terbang 3.990 persen sejak IPO; anjlok 11,28 persen hari ini pasca kabar Arsari Group masuk.
- Arsari Group (Hashim Djojohadikusumo) akuisisi COIN, sinyal kepercayaan besar pada industri kripto RI.
- Investasi ini bertujuan memperkuat kedaulatan digital dan menjadikan COIN pusat inovasi aset digital OJK.
Suara.com - Industri aset digital Indonesia memasuki babak super charged. Saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), emiten ekosistem bursa kripto, menjadi pembicaraan hangat di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah konglomerasi besar di bawah komando Hashim Djojohadikusumo resmi mengakuisisi kepemilikan.
Meskipun kabar masuknya Arsari Group perusahaan investasi multisektor milik adik Presiden Prabowo Subianto membuat saham COIN anjlok 11,28 persen ke level Rp4.090 pada penutupan Rabu (10/12/2025), hal ini tidak mengubah fakta fenomenal dimana sepanjang tahun 2025, saham COIN telah meroket hingga 3.990 persen dari harga IPO Rp100 per saham pada 9 Juli 2025.
Bahkan dalam enam bulan terakhir, saham emiten ini sudah melambung 2.929,63 persen, menjadikannya salah satu flying stock paling agresif di BEI.
Aksi korporasi yang dilakukan melalui entitas investasinya, PT Arsari Nusa Investama, bukan sekadar investasi biasa. Masuknya Arsari Group ke platform aset digital COIN dianggap sebagai sinyal kepercayaan institusional yang kuat terhadap masa depan crypto dan teknologi blockchain di Indonesia. Hal ini sekaligus mempertegas posisi strategis Indonesia sebagai salah satu pasar aset kripto terbesar di dunia dengan 18 juta lebih pengguna.
Wakil Direktur Utama Arsari Group, Aryo P.S. Djojohadikusumo, menegaskan investasi ini adalah dukungan nyata terhadap transformasi digital nasional.
“Kami melihat COIN memiliki fondasi kuat serta ekosistem yang lengkap dan paling siap untuk menjadi katalis dalam membangun dan mengembangkan industri aset digital nasional, termasuk aset kripto dengan mengedepankan tata kelola yang baik,” ujar Aryo.
Keputusan investasi ini didasari oleh ekosistem COIN termasuk anak usahanya, CFX dan ICC yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aryo menambahkan, investasi ini fokus pada pembangunan kedaulatan digital Indonesia yang mampu menciptakan inovasi dan nilai tambah.
Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menyambut baik langkah strategis ini. Ia optimistis kehadiran Arsari Group akan memberikan nilai tambah signifikan, terutama dalam memperkuat tata kelola korporasi skala besar dan yang paling penting, meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap industri aset digital secara umum.
Dengan jaringan global dan keahlian lintas sektor Arsari Group, COIN diharapkan dapat mempercepat pengembangan produk inovatif yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital dan membantu Indonesia mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
Langkah ini diharapkan dapat mendorong Indonesia melangkah lebih jauh, dari sekadar konsumen teknologi global menjadi produsen inovasi digital yang berkontribusi nyata pada pertumbuhan ekonomi, memanfaatkan total nilai transaksi kripto domestik yang menembus Rp409,56 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan
-
Perusahaan Italia Temukan Gas Cadangan Besar di Kaltim, Indonesia Punya Hak Kecil?