Bisnis / Makro
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:59 WIB
Ilustrasi CPO/crude palm oil (Freepik).
Baca 10 detik
  • Konsumsi domestik minyak sawit Indonesia Januari-September 2025 mencapai 18,5 juta ton, naik 5,13 persen dibanding tahun sebelumnya.
  • Sektor biodiesel mendominasi konsumsi domestik dengan penyerapan 9,41 juta ton, yakni sekitar 51 persen dari total.
  • Ekspor minyak sawit Januari-September 2025 naik 13 persen menjadi 24,89 juta ton, dengan nilai ekspor $27,31 miliar.

Suara.com - Konsumsi domestik minyak sawit Indonesia terus meningkat sepanjang tahun 2025. Selama periode Januari hingga September 2025, konsumsi domestik mencapai 18,5 juta ton, naik 5,13 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2024.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki), konsumsi pasar domestik masih bertengger di angka 17,55 juta ton per akhir September 2024.

Konsumsi domestik minyak sawit terbesar sepanjang sembilan bulan 2025 datang dari sektor biodiesel yakni sebesar 9,41 juta ton atau sekitar 51 persen dari total.

Selanjutnya diserap oleh sektor pangan sebanyak 7,37 juta ton atau 40 persen, dan sektor oleokimia sebesar 1,67 juta ton atau 9 persen.

Untuk ekspor minyak sawit, sepanjang Januari-September 2025 tercatat naik sekitar 13 persen disandingkan dengan periode yang sama 2024, yakni dari 21,94 juta ton menjadi 24,89 juta ton.

Berangkat dari sana, PT Sawit Mas Indonesia (Samasindo) optimistis mampu mencapai kapasitas produksi hingga 80 persen sepanjang tahun 2025.

Produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO) itu baru beroperasi secara komersial mulai awal September 2025.

“Di tengah kondisi musim belakangan ini, kami optimistis realisasi target produksi tahun 2025 bisa mencapai berkisar 75-80 persen dari kapasitas terpasang,” jelas Cheny Canliarta, direktur PT Sawit Mas Indonesia dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).

Cheny menjelaskan, seluruh hasil produksi CPO Samasindo diserap oleh pasar domestik. Hal itu mengingat permintaan dari dalam negeri masih tinggi.

Baca Juga: Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru

“Pembeli kami mayoritas adalah produsen minyak goreng di dalam negeri,” kata dia.

Dalam menjaga kinerja di tengah persaingan pasar domestik, tambahnya, Samasindo tak semata mengandalkan ketepatan waktu pengiriman kepada konsumen, tapi juga menjaga kualitas terbaik.

“Selain itu, kami juga responsif terhadap kebutuhan konsumen dengan cara menjaga komunikasi dua arah yang baik,” ujarnya.

Diketahui ekspor minyak sawit Indonesia meningkat 39,85 persen per akhir September 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.

Selama Januari hingga September 2025, nilai ekspor minyak sawit mencapai 27,31 miliar Dolar AS, naik dari 19,53 miliar AS di periode yang sama tahun 2024.

Load More