Bisnis / Makro
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:53 WIB
Bank Mandiri berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang inklusif sekaligus memperluas akses ekonomi bagi penyandang disabilitas (Dok: Bank Mandiri)

Suara.com - Bank Mandiri terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Konkretnya, bank bersandi saham BMRI ini menyelenggarakan Mandiri Inclusivity Summit 2025 dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025.

Inisiatif ini menjadi bagian dari dukungan berkelanjutan Bank Mandiri dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif sekaligus memperluas akses ekonomi bagi penyandang disabilitas. Hal ini sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan penguatan sumber daya manusia, pemerataan kesempatan, dan pembangunan berbasis keadilan sosial.

Direktur Human Capital & Compliance Bank Mandiri, Eka Fitria, menyatakan bahwa penyelenggaraan Mandiri Inclusivity Summit 2025 berfokus pada peningkatan literasi keuangan, penguatan kapasitas UMKM, serta perluasan akses pembiayaan dan kesempatan kerja yang setara. Bank berlogo pita emas ini mengusung tema, "Fostering Disability-Inclusive Societies for Advancing Social Progress", setara dalam karya bersama dalam rasa.

Sebagai agenda utama, Bank Mandiri menghadirkan talkshow bertajuk "Empowering Entrepreneurs Through Financial Intelligence" yang membahas strategi pengelolaan keuangan usaha, perencanaan bisnis berkelanjutan, serta optimalisasi produk dan layanan perbankan untuk mendukung UMKM penyandang disabilitas. Talkshow ini menghadirkan Jessica Nicoline Sengkey sebagai Vice President SME Group Bank Mandiri dan Fany Efrita Rotua Ritonga, Co-Founder Alunjiva Indonesia.

Eka Fitria menegaskan bahwa inklusivitas merupakan fondasi penting dalam penguatan daya saing sumber daya manusia dan dunia usaha. Oleh sebab itu, Bank Mandiri memandang inklusivitas sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.

“Tidak hanya melalui akses layanan keuangan, tetapi juga melalui penciptaan tempat kerja yang terbuka dan setara bagi semua. Upaya ini sejalan dengan arah pembangunan nasional untuk memperkuat kualitas SDM dan memperluas partisipasi masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi,” ujar Eka Fitria dalam keterangan resmi pada Kamis (18/12/2025).

Sementara itu, Fany Efrita Rotua Ritonga menilai kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam membangun ekosistem inklusif.

“Pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Dukungan terhadap ekosistem, mulai dari akses pengetahuan, jejaring, hingga layanan keuangan yang inklusif, menjadi penting agar penyandang disabilitas dapat berdaya dan berkontribusi dalam pembangunan sosial,” katanya.

Selain sesi diskusi, Mandiri Inclusivity Summit 2025 juga menghadirkan UMKM Expo sebagai ruang apresiasi atas kreativitas dan inovasi pelaku usaha penyandang disabilitas. Kegiatan ini menjadi sarana untuk memperluas jejaring bisnis dan mendorong peluang kemitraan baru.

Baca Juga: PaDi Business Forum & Showcase 2025: PaDi UMKM Ciptakan Transaksi Hingga Tembus Rp993 Miliar

Dalam penyelenggaraannya, Bank Mandiri menggandeng Alunjiva Indonesia sebagai mitra pendukung penguatan ekosistem inklusif, khususnya dalam keterlibatan komunitas disabilitas, penyediaan aksesibilitas kegiatan, serta peningkatan partisipasi UMKM inklusif.

Melalui Mandiri Inclusivity Summit 2025, Bank Mandiri berharap dapat memperkuat literasi keuangan UMKM penyandang disabilitas melalui pelatihan dalam bentuk sharing session, memperluas akses pembiayaan formal, serta mendorong kontribusi talenta inklusif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berdaya saing, merata, dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga merefleksikan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang terintegrasi dalam strategi bisnis perusahaan.***

Load More