- Greenhope memperkenalkan pelapis sampah berbasis sari pati singkong sebagai solusi praktis pengganti penutup tanah di TPA.
- Inovasi ini dirancang untuk terurai alami dalam tiga bulan tanpa residu mikroplastik berbahaya, serta telah diuji coba di TPA Pekalongan.
- Teknologi ini mendukung petani lokal melalui pembelian singkong dengan harga premium dan lebih ekonomis.
Suara.com - Masalah sampah di Indonesia, khususnya di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), menuntut adanya terobosan teknologi yang praktis namun tetap menjaga kelestarian alam.
Menjawab tantangan tersebut, Greenhope, perusahaan teknologi material berkelanjutan, memperkenalkan inovasi pelapis sampah ramah lingkungan yang berbahan dasar sari pati singkong.
Teknologi ini dirancang untuk menggantikan penggunaan tanah sebagai penutup tumpukan sampah sementara, yang selama ini dinilai kurang efisien dan berdampak pada kerusakan lahan.
Produk bioplastik ini hadir dalam bentuk lembaran film plastik dengan spesifikasi lebar 1 meter dan panjang mencapai 250 meter, serta ketebalan sekitar 80 mikron.
Sejak mulai dirancang pada tahun 2017, inovasi ini difokuskan untuk menjadi penutup sementara tumpukan sampah di TPA guna mencegah bau menyengat, penyebaran penyakit melalui lalat, serta polusi udara.
Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk terurai secara alami di lingkungan TPA dalam waktu kurang lebih tiga bulan saja, tanpa meninggalkan residu mikroplastik yang berbahaya bagi ekosistem.
Teknologi ini diperkenalkan secara resmi dalam sebuah forum interaktif yang berlangsung di pabrik Greenhope, Cikupa, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (17/12).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH), Diaz Hendropriyono. Dalam sesi pemaparannya, Co-Founder & CEO Greenhope, Tommy Tjiptadjaja, menjelaskan bagaimana pelapis berbahan nabati ini bekerja secara ilmiah di lapangan.
Menurut Tommy, pelapis ini tidak hanya berfungsi sebagai penutup fisik, tetapi juga membantu proses biodegradasi sampah di bawahnya.
Baca Juga: Minta Bupati Sudewo Jadi Tersangka, Warga Pati Geruduk KPK
Material pati singkong tersebut akan terurai menjadi cairan H2O, gas alami seperti CO2, serta biomassa tanah yang bermanfaat. Hal ini memberikan nilai tambah bagi kesuburan tanah di sekitar area pemrosesan sampah setelah masa pakai pelapis berakhir.
“Sejak awal, mimpi kami adalah membangun bisnis yang memberi dampak langsung bagi lingkungan dan sosial. Produk ini tidak hanya membantu TPA, tapi juga mensejahterakan petani singkong lokal,” ujar Tommy.
Greenhope tidak hanya fokus pada aspek teknis material, tetapi juga membangun ekosistem bisnis yang inklusif. Perusahaan diketahui membeli singkong dengan harga premium dari para petani lokal untuk memastikan rantai pasok yang berkelanjutan.
Atas upaya ini, Greenhope telah mengantongi sertifikasi Fair for Life, yang menegaskan bahwa perusahaan menjalankan standar keberlanjutan sosial dan perdagangan yang adil.
Dari sisi operasional di TPA, penggunaan pelapis pati singkong ini diklaim jauh lebih ekonomis dibandingkan metode konvensional yang menggunakan tanah urukan.
Tommy menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan pengelola TPA bisa ditekan secara signifikan. Selain itu, pemasangannya jauh lebih praktis karena tidak membutuhkan alat berat seperti ekskavator untuk meratakan tanah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir