- PT BRI (BBRI) mengumumkan dividen tunai interim 2025 sebesar Rp137 per saham yang akan dibayar pada 15 Januari 2026.
- Imbal hasil dividen sekitar 3,7% ini dianggap lebih menarik dibandingkan rata-rata bunga deposito bank besar saat ini.
- Pembagian dividen didasari laba bersih kuat hingga September 2025 serta fundamental BRI yang kokoh pada segmen UMKM.
Suara.com - Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI.
Bank yang kini tidak lagi hanya fokus kuat pada segmen UMKM ini secara resmi mengumumkan rencana pembagian dividen tunai interim untuk tahun buku 2025.
Berdasarkan pengumuman resmi perusahaan, nilai dividen interim yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 137 per lembar saham. Jika merujuk pada harga saham saat pengumuman, nilai tersebut mencerminkan imbal hasil dividen atau dividend yield di kisaran 3,7%.
Para investor dapat mencatat tanggal pentingnya, di mana dividen tersebut dijadwalkan akan masuk ke rekening pemegang saham pada 15 Januari 2026.
Menariknya, besaran yield sebesar 3,7% ini mendapat sorotan positif dari para analis pasar modal.
Mandiri Sekuritas dalam riset harian terbarunya menyebutkan bahwa angka imbal hasil tersebut jauh lebih atraktif jika dibandingkan dengan bunga simpanan konvensional di perbankan saat ini.
Sebagai perbandingan, tingkat suku bunga deposito berjangka (time deposit/TD) di empat bank besar kategori KBMI IV saat ini hanya berada di kisaran 2% hingga 3%.
Dengan demikian, mengoleksi saham BBRI tidak hanya menawarkan potensi kenaikan harga saham (capital gain), tetapi juga memberikan pendapatan pasif dalam bentuk dividen yang lebih kompetitif dibandingkan produk perbankan tradisional.
## Fundamental Kokoh dan Fokus pada Segmen UMKM
Ketahanan ekonomi Indonesia yang didorong oleh konsumsi domestik menjadi angin segar bagi BRI. Mandiri Sekuritas menilai bahwa posisi permodalan BBRI tetap berada pada level yang sangat kuat dengan tingkat profitabilitas yang terjaga. Hal ini tidak lepas dari dominasi BRI pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terbukti tahan banting terhadap gejolak pasar.
Baca Juga: Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
Analis memprediksi bahwa performa BRI akan semakin terakselerasi di tahun mendatang. Hal ini didorong oleh optimisme terhadap arah kebijakan pemerintah yang baru. Dalam laporannya, Mandiri Sekuritas menekankan:
“Segem ini diperkirakan memperoleh manfaat dari kebijakan fiskal yang lebih pro-pertumbuhan pada 2026,” tulis riset tersebut.
Kombinasi antara efisiensi operasional dan ekspansi kredit di sektor produktif membuat BRI memiliki fondasi yang cukup tebal untuk terus mencatatkan pertumbuhan laba yang berkelanjutan.
Keputusan pembagian dividen interim ini tentu bukan tanpa dasar yang kuat. Manajemen BBRI menjelaskan bahwa pembagian ini berpijak pada performa keuangan perseroan yang solid hingga periode 30 September 2025.
Hingga kuartal ketiga tahun tersebut, BRI berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 40,78 triliun.
Selain laba bersih yang fantastis, struktur modal BRI juga terlihat sangat sehat. Perseroan mencatatkan saldo laba ditahan yang belum dibatasi penggunaannya sebesar Rp 224,87 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur