- Menteri Perhubungan meminta masyarakat memahami kemacetan Merak akibat gelombang tinggi menunda jadwal keberangkatan kapal feri.
- Pemerintah telah mengatur strategi pengalihan truk ke pelabuhan lain seperti Krakatau Bandar Samudera demi keselamatan penumpang.
- Polda Banten mengoptimalkan rekayasa lalu lintas dan area penyangga guna mengurai antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Merak.
Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi meminta masyarakat memaklumi kemacetan yang terjadi di jalan menuju Pelabuhan Merak.
Hal ini imbas dari gelombang tinggi, yang membuat kapal sulit bersandar dan mengakibatkan jadwal kapal fery atau penyeberangan mundur.
Menurutnya, pemerintah maupun operator akan menginformasikan kepada calon penumpang kapal fery, jika memang kapal fery sulit bersandar di Pelabuhan Merak.
Dengan begitu, antrean kendaraan yang masuk Pelabuhan Merak tidak mengular panjang.
"Gelombang tinggi ini kita harapkan juga nanti kita akan informasikan kepada masyarakat untuk dipahami. Apabila terjadi kesulitan untuk kapal merapat ataupun untuk berangkat mohon itu dipahami. kami akan berupaya supaya masyarakat dapat dilayani walaupun terjadi penundaan ataupun pembatalan pelayaran," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Menhub menuturkan, pihaknya dan pemangku kepentingan lainnya telah mengatur strategi untuk kejadian tidak biasa seperti kemacetan. Misalnya, kendaraan truk yang dialihkan melalui pelabuhan Krakatau Bandar Samudera.
"Kemudian ada pelabuhan Pelindo Ciwandan, ada pelabuhan Merak," ucapnya.
Menhub menegaskan, upaya yang dilakukan samata-mata untuk menjamin keselematan dan kenyamanan calon penumpang yang ingin berlibur pada masa natal dan tahun baru (Nataru) 2025/2026.
"Jadi kita yang paling penting adalah kita menjamin keselamatan, itu yang paling penting dan itu harus dipahami oleh masyarakat, itu adalah demi keselamatan dari para semua pengguna angkutan," tegasnya.
Baca Juga: Menko Airlangga Ngeluh Harga Mobil-Motor Murah Bikin Jakarta Macet
Sebelumnya, melansir Antara, Direktorat Lalu Lintas Polda Banten mengoptimalkan rekayasa lalu lintas di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, untuk menghadapi cuaca buruk yang menghambat perjalanan akibat antrean panjang.
Angin kencang dan gelombang tinggi sempat memicu antrean kendaraan hingga ruas Tol Merak, Kamis (18/12), sehingga langkah tersebut ditempuh agar arus kendaraan menuju pelabuhan tetap terurai meski proses bongkar muat kapal berjalan lambat.
Direktur Lalu Lintas Polda Banten Kombes Pol Leganek Mawardi di Kota Serang, Jumat, mengatakan antisipasi telah disiapkan sejak awal melalui pemetaan jalur dan sosialisasi publik berbasis prakiraan BMKG.
"Ya, cuaca buruk memang kita prediksi dari BMKG. Antisipasinya mulai dari pemberitahuan awal melalui media sosial. Rekan-rekan media membantu untuk sosialisasi, karena memang antrean ke pelabuhan cukup ramai," imbuhnya.
Untuk menjaga kelancaran kendaraan yang hendak menyeberang, polisi memaksimalkan penggunaan area penyangga di kawasan atas, termasuk Proper Area, Tajima, dan Dermaga 7.
"Saat ini kita melaksanakan rekayasa untuk penggunaan proper area di kawasan atas. Proper area yang tersedia kita maksimalkan. Kemudian juga di proper area Tajima dan Dermaga 7," pungkas Leganek.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun
-
Laba Melejit 22 Persen, MBMA Makin Perkasa di Bisnis Nikel Terintegrasi
-
6 Perbedaan Tabungan Konvensional dan Syariah, Mana yang Lebih Sesuai untuk Anda?