Bisnis / Makro
Selasa, 23 Desember 2025 | 18:12 WIB
PT Bank KB Indonesia Tbk (KB Bank, IDX: BBKP) kerja sama transaksi sukuk dengan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) senilai Rp400 miliar. (Dok: KB Bank)

Suara.com - PT Bank KB Indonesia Tbk (KB Bank, IDX: BBKP) memperkuat kualitas aset melalui kerja sama transaksi sukuk dengan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) senilai Rp400 miliar. Transaksi ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan KB Bank dalam mengoptimalkan struktur aset dan menjaga pertumbuhan yang sehat.

Pemanfaatan instrumen sukuk memungkinkan KB Bank menggantikan aset non-produktif dengan instrumen yang lebih stabil dan berpotensi memberikan imbal hasil jangka panjang, sekaligus memperkuat likuiditas dan ketahanan keuangan Bank.

Direktur Keuangan KB Bank, Jang Hyuk Im, menyampaikan, “Inisiatif ini menunjukkan komitmen kami untuk terus memperbaiki fundamental Bank secara konsisten. Dengan mengganti aset non-produktif menjadi instrumen yang lebih stabil dan berpotensi memberikan imbal hasil, KB Bank membangun fondasi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Sejak menjadi bagian dari KB Financial Group, KB Bank mencatat kemajuan signifikan dari proses transformasi yang dijalankan, termasuk pertumbuhan kredit dua digit sepanjang 2025 yang didukung oleh strategi penyaluran pembiayaan yang lebih selektif dan terukur.

Fokus peningkatan kualitas aset menjadi pilar utama pertumbuhan jangka panjang. KB Bank menargetkan rasio loan at risk berada di kisaran 15%–16% serta penurunan rasio NPL gross ke level 6%–7% pada akhir 2025.

Melalui langkah-langkah konsisten dalam memperkuat kualitas aset dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, KB Bank menegaskan posisinya sebagai institusi yang terpercaya dan berkomitmen menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk nasabah dan pemegang saham.

“Transformasi yang dijalankan KB Bank bukan hanya tentang pemulihan, tetapi tentang menciptakan pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan. Kami terus mengoptimalkan aset, memperkuat manajemen risiko, dan meningkatkan efisiensi agar dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutup Jang Hyuk Im. ***

Load More