Suara.com - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) menjatuhkan sanksi kepada Kroasia. Sanksi diberikan terkait simbol swastika yang dibuat di atas lapangan sebelum pertandingan kualifikasi Piala Eropa melawan Italia, Juni lalu.
Simbol Swastika itu terlihat di atas rumput lapangan Stadion Poljud Split, beberapa hari sebelum pertandingan melawan Italia pada 12 Juni 2015. Selain pengurangan satu angka, Kroasia juga diperintahkan memainkan dua pertandingan tanpa kehadiran penonton.
"Badan Pengawas, Etika, dan Disiplin UEFA memutuskan sanksi pengurangan satu angka kepada Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS)," demikian pernyataan UEFA.
Selain itu, UEFA juga melarang sisa pertandingan kualifikasi digelar di Stadion Poljud di Split. UEFA juga mewajibkan HNS membayar denda 100.000 Euro.
Dengan pengurangan satu poin, Kroasia tetap memuncaki klasemen Grup H dengan 13 poin hasil dari enam pertandingan. Namun mereka hanya unggul satu poin dari Italia yang berada di posisi kedua.
"Ini hukuman yang kami harapkan, meski kami cemas (kami mungkin dikeluarkan dari kualifikasi). Kami mendapat keringanan pada hari ini, namun jika hal seperti ini terulang lagi, tidak seorang pun mampu menyelamatkan kami," Wakil Presiden HNS Ante Kulusic kepada media lokal.
Sebelumnya Kroasia telah memainkan satu pertandingan tanpa penonton saat melawan Italia. Sanksi itu dijatuhkan UEFA menyusul yel-yel rasis yang dilakukan pendukung mereka ketika menang 5-1 atas Norwegia di Zagreb pada Maret lalu. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
Ucap Syukur Usai Debut, Eliano Reijnders Tak Sabar Tampil di Liga Champions
-
Mees Hilgers Resmi Bertahan di FC Twente
-
Kata Bojan Hodak Usai Persib Tumbangkan Persebaya di GBLA
-
Media Prancis Bahas Jay Idzes, Ada Klub yang Tertarik Merekrut?
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Saga Transfer Mees Hilgers Belum Padam, Dirtek FC Twente Cari Jalan Keluar
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Roy Keane Prediksi Hasil Derby Manchester ke-197: Kedua Tim Sama-sama Limbung
-
Panas di Lapangan! Gennaro Gattuso Ternyata Pro Israel, Benarkah?