Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan akan mempelajari komentar Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti yang menyatakan dirinya berada di balik penetapan Nyalla sebagai tersangka oleh Kejati Jawa Timur.
"Saya akan pelajari komentarnya. Jika menyinggung, sebagai warga negara saya akan memanfaatkan hak hukum saya," kata Imam Nahrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis.
Ia berharap tidak dikait-kaitkan dengan permasalahan yang menjerat Ketua Umum PSSI yang juga Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur karena permasalahan ini terjadi di Jawa Timur, sedangkan posisi Menpora berada di Jakarta.
Meski demikian, pria yang akrab dipanggil Cak Imam ini tetap menghargai asas praduga tidak bersalah. Apalagi proses hukumnya masih panjang. Ia meminta La Nyalla Mattalitti menjalani proses hukum yang sedang berjalan.
"Menurut saya, ikuti saja proses hukumnya. Seperti desakan masyarakat terkait dengan putusan kasasi MA. Tapi sampai saat ini petikan belum kami dapat sehingga kami belum bisa menentukan langkah," katanya menambahkan.
Pria asal Bangkalan Madura itu memastikan jika dirinya tidak berada di balik penetapan status tersangka La Nyalla Mattalitti terkait dugaan korupsi dana hibah senilai lebih dari Rp5 miiar.
"Kalau saya di balik penetapan status tersangka, saya pasti akan memenangkan PTUN maupun kasasi. Tapi semuanya bila dilihat meski hingga saat ini kami belum mendapatkan petikan keputusan," kata Imam Nahrawi.
Menurut Imam, penetapan La Nyalla Mattalitti sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah Kadin ini memang cukup mengagetkan. Apalagi, penetapan tersebut bersamaan dengan proses penyelesaian permasalahan sepak bola nasional.
"Saya kaget, terkejut. Tapi saya tidak bisa langsung berkomentar. Itu ranah hukum, sedangkan saya di olahraga. Jadi, jangan kait-kaitkan penetapan sebagai tersangka dengan PSSI," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Pengiriman Atlet ke SEA Games Terhalang Anggaran, Erick Thohir Lobi Menkeu?
-
PSSI: Track Record Indra Sjafri Bagus di SEA Games
-
Tak Seperti para Pemain Indonesia, Bintang Malaysia Justru Makin Berkibar di Liga Jepang
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Dear Bobotoh! Ini Janji Marc Klok Jelang Persib Lawan Bangkok United
-
Prediksi Skor Villarreal vs Juventus: Lawan Berat Si Nyonya Tua
-
Pertandingan Hidup Mati! Persib Dibayangi Tekanan Besar di Thailand
-
Irak Galau Jelang Lawan Timnas Indonesia: Skuad Semrawut, Graham Arnold Kusut
-
Bojan Hodak Punya Jurus Rahasia untuk Persib Tundukkan Bangkok United
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Kabar Baik untuk Timnas Indonesia! Arab Saudi Diterpa Krisis, Pengamat: Bencana
-
Malam Panas di Jakarta: Saat Irak Angkat Trofi di Tengah Perang
-
Mepet Zona Degradasi, Lulinha Ajak Madura United Segera Bangkit
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Arab Saudi Lakukan Manuver Mengejutkan