Suara.com - Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono angkat bicara terkait banyaknya penilian terhadap keputusan Komite Disiplin (Komdis) yang dinilai tidak transparan. Menurutnya, hal itu adalah sesuatu yang wajar.
Sebagaimana diketahui, sudah banyak klub dan pemain yang mendapat sanksi dari Komdis PSSI. Tidak sedikit dari mereka yang merasa diperlakukan tidak adil atas keputusan yang dikeluarkan Komdis tersebut.
Jokdri --sapaan akrab Joko Driyono-- menilai, adanya pro dan kontra soal keputusan Komdis PSSI adalah hal yang wajar. Oleh karena itu menurutnya, PSSI juga menyiapkan Komite Banding bagi siapa pun yang merasa diperlakukan tidak adil.
Lelaki asal Ngawi itu menjelaskan, seluruh keputusan yang dikeluarkan oleh Komdis sudah sesuai dengan aturan. Menurutnya, keputusan dikeluarkan usai melihat referensi serta fakta yang ada di lapangan.
"Badan peradilan ada dua, (yaitu) banding dan disiplin. Kalau disiplin memutus atas keyakinan dari semua referensi kejadian yang dimiliki, ketidakpuasan hal itu bisa diproses melalui banding. Hal yang disampaikan memang menjadi kewajaran adanya pro dan kontra," kata Jokdri dalam salah satu acara PSSI, baru-baru ini.
"Ketidakpuasan dan seterusnya, enggak ada niat lain kecuali Komdis (ingin) menerapkan kode disiplin yang ada. Kami mengukur tingkat kesalahan dengan keyakinan memutuskan yang terbaik," tambahnya.
Hukuman yang dikeluarkan Komdis PSSI sendiri sejauh ini beraneka ragam. Salah satunya adalah denda uang dan sanksi larangan bermain. Itu semua tergantung dari pelanggaran yang dilakukan.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Gagal Lolos, Timnas U-23 Juga Ditikung Tim Medioker ASEAN di Jalur Runner-up Terbaik
-
Timnas Berantakan, Legenda MU Kasih Sumpah Serapah kepada PSSI-nya Irlandia
-
Gagal diKualifikasi AFC U-23, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Standarnya di Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Gagal ke AFC U-23, Semua karena Salah Shin Tae-yong dan Kita Sendiri!
-
Maaf PSSI, Kami Tak Terlalu Sedih Meski Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia U-23
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Eks Wasit yang Pernah Hina Jurgen Klopp Terjerat Kasus Video Asusila Anak
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
Ucap Syukur Usai Debut, Eliano Reijnders Tak Sabar Tampil di Liga Champions
-
Mees Hilgers Resmi Bertahan di FC Twente
-
Kata Bojan Hodak Usai Persib Tumbangkan Persebaya di GBLA
-
Media Prancis Bahas Jay Idzes, Ada Klub yang Tertarik Merekrut?
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Saga Transfer Mees Hilgers Belum Padam, Dirtek FC Twente Cari Jalan Keluar
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Roy Keane Prediksi Hasil Derby Manchester ke-197: Kedua Tim Sama-sama Limbung