Suara.com - PSSI akan menggelar Kongres Tahunan pada 20 Januari 2019. Sejumlah agenda akan dibahas dalam kongres tersebut, salah satunya pencopotan dua anggota PSSI Johar Lin Eng (Komite Eksekutif) dan Dwi Irianto alias Mbah Putih (Komite Disiplin) yang diduga terlibat dalam kasus match fixing atau pengaturan skor.
Johar dan Mbah Putih ditangkap oleh tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola atas dugaan pengaturan skor pertandingan. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini mendekam di penjara.
Oleh karenanya, masalah ini akan masuk ke dalam agenda Kongres Tahunan PSSI. Sebab, dalam pergantian anggotanya PSSI harus melalui kongres.
"Ya pastilah, anak kita diperiksa. Saya yakin yang diperiksa ini, kan untuk dicari ada salahnya atau tidak. Kalau salah dihukum, saya ingin itu dan PSSI bisa menjadi bersih karena ini. Bukan hal-hal yang lain ya," kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis (3/1/2019).
"Ada di statutanya itu ya. Pastilah semua harus lewat kongres, semua keputusan PSSI ini. Saya saja mau ngambil satu keputusan ini kan harus lewat kongres ya. Apalagi sampai melakukan tindakan hukum," tambahnya.
Selain masalah match fixing, PSSI juga punya agenda lain yang bakal bahas. Salah satunya program kerja PSSI di tahun 2019.
"Kongres 2019 membahas tentang event di dalam sepak bola ya, ada sampai yang terakhir itu yang terbesar adalah Piala AFF 2020. Jadi 2019 mengejar even di 2020, itu yang pertama."
"Yang kedua, yang pastinya ya kita berbicara tentang siapa yang membiayai dan berapa biayanya itu," jelas Gubernur Sumatera Utara itu.
Lebih lanjut, musim 2019 sepak bola Indonesia bisa lebih baik lagi. Termasuk tidak adanya lagi kasus pengaturan skor di dalam sebuah pertandingan.
Baca Juga: Kaleidoskop 2018, Semarak Liga Indonesia Tercoreng Isu Pengaturan Skor
"Pasti sudah tahu anda jawabannya itu. Kompetisinya itu harus real, bersih, sehingga kita mendapatkan pemain atlet bola yang handal yah. Tak ada lagi pengaturan skor, tak ada lagi mendanai wasit, jadi wasit akan kita bentuk satu badan penentu wasit yang independen. Tak boleh lagi ada tawar menawar tentang wasit," harapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Apa Benar Patrick Kluivert Terlibat Match Fixing? Begini Faktanya
-
Skandal Pengaturan Skor Mencuat, Atlet Bulu Tangkis PB Djarum Terseret
-
KOI akan Sanksi Atlet Bulu Tangkis yang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Warning Buat Jay Idzes! Pemain Udinese Tersandung Kasus Match Fixing
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
5 Fakta Kemenangan 3-1 Manchester City: Erling Haaland Dekati 100 Gol
-
Bukan Shin Tae-yong, 2 Pelatih Asal Korea Selatan Mungkin Akan Dipanggil PSSI
-
Rating Calvin Verdonk: Tampil Solid, Bawa Lille Naik Peringkat di Klasemen Ligue 1
-
Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya
-
Erling Haaland Menggila! Manchester City Gilas Bournemouth 3-1 di Etihad
-
Innalillahi Pemain Keturunan Indonesia Rp 86,91 Miliar
-
Grup Neraka Piala Dunia U-17 2025: Mengenal Lawan Timnas Indonesia U-17
-
Absen 22 Tahun di Piala Dunia U-17, Portugal Siap Buat Kejutan Besar
-
9 Wonderkid Asia yang Bakal Bersinar di Piala Dunia U-17 2025: Ada Pemain Indonesia
-
Anak Legenda Inter Milan Kirim Psy War buat Timnas Indonesia U-17