Suara.com - Chelsea keluar sebagai juara Liga Europa 2018/19 usai mengalahkan Arsenal 4-1 dalam All-London Final yang dihelat di Stadion Olimpiade Baku, Azerbaijan, Kamis (30/5/2019) dini hari WIB.
Gol-gol Olivier Giroud dan Pedro Rodriguez, yang dilengkapi brace Eden Hazard, menyudahi perlawanan Arsenal yang hanya bisa membalas lewat gol cantik Alex Iwobi. Semua gol dalam partai ini lahir di babak kedua.
Berikut ini beberapa fakta menarik usai Chelsea memastikan diri jadi kampiun.
1. Chelsea memenangkan gelar kompetisi Eropa keenam mereka (1 Liga Champions, 2 Liga Europa, 2 Piala Winners, 1 Piala Super UEFA). Hanya Liverpool tim Inggris yang lebih banyak mengoleksi gelar Eropa ketimbang Chelsea, yakni 11 (5 Piala/Liga Champions, 3 Piala UEFA, 3 Piala Super Eropa/UEFA).
2. Chelsea menjadi tim pertama yang memenangkan trofi major Eropa tanpa sekalipun kalah sepanjang satu musim kompetisi, dengan catatan 12 kali menang dan tiga kali seri di Liga Europa 2018/19, sejak Manchester United ketika menjuarai Liga Champions pada musim 2007/08.
3. Arsenal selalu mengalami kekalahan pada empat final pamungkas mereka di final kompetisi Eropa, yakni di Piala WInners 1995, Piala UEFA 2000, Liga Champions 2006 dan Liga Europa 2019.
4. Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri memenangkan 39 pertandingan di semua kompetisi untuk Chelsea musim ini. Satu-satunya pelatih yang mengumpulkan kemenangan lebih banyak di musim pertamanya sebagai juru taktik Chelsea adalah Jose Mourinho pada musim 2004/05 silam, dengan 42 kemenangan di semua ajang.
5. Eden Hazard mengemas 21 gol untuk Chelsea di semua kompetisi pada musim 2018/19. Ia menjalani musim terbaiknya di Chelsea (dan juga musim paling produktif dalam kariernya), yang mungkin juga merupakan musim terakhirnya bersama London Biru, sebagaimana winger berusia 28 tahun itu sudah santer dikaitkan dengan Real Madrid di bursa transfer musim panas 2019.
6. Chelsea menjadi tim pertama yang memainkan final kompetisi Eropa tanpa pemain lokal dalam starting XI mereka, sejak Inter Milan saat menantang Bayern Munich di final Liga Champions 2009/10.
Baca Juga: Bawa Chelsea Juara Liga Europa, Sarri: Gelar Ini untuk Fans Napoli
Berita Terkait
-
Bukan Hanya Barcelona, 5 Tim yang Tampil Ganas di Liga Champions Semalam
-
Phil Foden Bisa Jegal Arsenal Raih Juara Liga Inggris Musim ini
-
Atalanta Comeback dan Kalahkan Chelsea 2-1 di Liga Champions
-
Termasuk Declan Rice, 3 Pemain Kunci Arsenal Absen Lawan Club Brugge
-
Arsenal Dekati Kenan Yildiz, Mikel Arteta Was-was dengan Kondisi TrossardMartinelli
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Dear Myanmar, Pelatih Filipina Kasih Tutorial Kalahkan Timnas Indonesia U-22
-
Update Pelatih Timnas Indonesia! PSSI Belum Tetapkan 5 Nama, Beckham Putra Pilih Bersikap Ini
-
Vietnam Janji Tak Main Mata, Siap Bantu Timnas Indonesia ke Semifinal SEA Games 2025
-
Kenangan Banjir Si Jalak Harupat Jadi Senjata Oxford United Hadapi Blackburn, Kok Bisa?
-
Punya Darah Indonesia, Pemain Bangkok United Tak Sabar Rasakan Atmosfer Lawan Persib Bandung
-
Kata-kata Pedas Greg Nwokolo Kritik Timnas Indonesia Digebuk Filipina di SEA Games 2025
-
Aksi Ugal-ugalan Justin Hubner Berujung Petaka, Kena Hukum KNVB
-
Diistimewakan PSSI, Timnas Indonesia U-22 Justru Jeblok di SEA Games 2025
-
Gagal ke Semifinal Langsung, Kekalahan Indonesia U-22 dari Filipina Karena Serangan Monoton
-
Yakob Sayuri Malah Disanksi Komdis Usai Jadi Korban Rasisme, Eks Timnas Geram