Suara.com - Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino mendapatkan pembelaan dari mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, saat dia kini menjalani musim terberatnya dalam lima tahun menukangi The Lilywhites --julukan Tottenham.
Musim-musim terakhir dari 22 tahun rezim panjang Wenger di Arsenal dibayangi oleh serangan kritik para suporter, lantaran dianggap gagal membawa tim menjadi penantang serius di kompetisi domestik maupun Eropa.
Saat ini, Pochettino juga mengalami hal serupa seperti yang dialami Wenger di musim terakhirnya bersama The Gunners --julukan Arsenal.
Pochettino sendiri memang masih belum bisa mempersembahkan satu gelar pun kepada Tottenham hingga detik ini.
Meski demikian, pelatih berpaspor Argentina itu sukses membawa Tottenham konsisten finis di empat besar Liga Inggris dan lolos ke Liga Champions, serta membantu tim keluar dari bayang-bayang Arsenal, sang rival bebuyutan di London Utara.
Namun, progres perkembangan Tottenham tampaknya mulai menurun di musim ini.
Kekalahan 0-3 di kandang Brighton akhir pekan lalu dalam lanjutan Liga Inggris 2019/2020 membuat Tottenham masih terpuruk di peringkat kesembilan klasemen dari delapan matchweek yang telah berjalan.
Sedangkan di Liga Champions, Tottenham asuhan Pochettino juga digilas 2-7 oleh Bayern Munich di kandang sendiri pada tengah pekan lalu.
Tak ketinggalan, Tottenham juga telah tersingkir dari pentas Piala Liga Inggris musim ini usai tumbang dari klub divisi empat, Colchester United, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Tottenham, Gareth Southgate Buka Suara
Tak ayal, isu pemecatan Pochettino pun mulai merebak belakangan ini. Terkait hal ini, Wenger memberikan pembelaan untuk sang mantan rival sekaligus koleganya tersebut.
"Dia (Pochettino) dulu rival, namun juga merupakan teman saya. Dia pribadi yang sangat menyenangkan, sangat bersahabat. Saya rasa dia telah bekerja dengan sangat baik, hasil kerjanya diakui oleh semua orang," ucap Wenger kepada beIN SPORTS.
"Ketika dia datang ke Tottenham usai menukangi Southampton, dia perlahan membangun klub dengan generasi pemain yang sangat muda. Dia melakukan pekerjaan hebat, namun setiap tahun orang menginginkan sesuatu yang lebih dari Anda. Saya mengalaminya di Arsenal," celoteh pria Prancis berusia 69 tahun yang kini aktif sebagai pandit itu.
"Kami (Arsenal) berada 20 tahun berturut-turut di posisi empat besar, tetapi pada akhirnya itu tidak cukup," sambung Wenger sedikit 'curhat'.
Wenger meyakini bahwa Pochettino harus membayar atas kesuksesannya sendiri. Wenger juga menilai skuat Tottenham saat ini kurang memiliki kekompakan seperti musim-musim sebelumnya.
Salah satu penyebabnya adalah tanda tanya besar terkait masa depan beberapa pemain, termasuk gelandang asal Denmark Christian Eriksen.
"Sekali Anda menghabiskan empat atau lima tahun, di suatu tempat, tidak peduli seberapa baik pekerjaan yang telah Anda lakukan, Anda harus menunjukkan kepada orang-orang bahwa Anda bisa memberi lebih banyak. Dan Mauricio saat ini berada pada tahap itu," jelas Wenger.
"Saya merasa jika mereka (Tottenham) sedikit tidak stabil, tidak kompak musim ini seperti musim-musim sebelumnya. Ketika saya melawan mereka dua atau tiga tahun lalu, mereka tampak seperti tim muda, tim lapar, juga punya fondasi tim yang baik dengan pemain-pemain yang tumbuh bersama, serta pemain dari luar juga vital seperti Eriksen," paparnya.
"Hari ini Anda tidak merasakan kebersamaan yang sama persis. Seorang pemain seperti Eriksen tidak terlalu fokus karena ia tidak terlihat seperti ingin memperpanjang masa baktinya bersama klub," lanjut Wenger.
"Namun, saya kira mereka akan melakukan kesalahan yang amat besar jika memutuskan untuk memecat Mauricio. Itu yang saya yakini," tandas pelatih berjuluk The Professor itu.
Berita Terkait
-
5 Pertandingan1 Kemenangan, Chelsea Bakal Pecat Enzo Maresca?
-
Klasemen Liga Inggris: Kalahkan Newcastle, Arsenal Tempel Ketat Liverpool
-
Pep Guardiola Sanjung Performa Jeremy Doku Saat Manchester City Hancurkan Burnley 5-1
-
Arne Slot Akui Liverpool Kesulitan Hadapi Crystal Palace Setelah Kekalahan Perdana Musim Ini
-
Ruben Amorim Ngamuk Manchester United Dikalahkan Klub Sekelas Brentford
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Kabar Baik untuk Timnas Indonesia! Arab Saudi Diterpa Krisis, Pengamat: Bencana
-
Malam Panas di Jakarta: Saat Irak Angkat Trofi di Tengah Perang
-
Mepet Zona Degradasi, Lulinha Ajak Madura United Segera Bangkit
-
Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Arab Saudi Lakukan Manuver Mengejutkan
-
Adu Statitik Ernando Ari vs Nadeo Argawinata, Siapa Cocok Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia?
-
Inter Milan vs Slavia Praha: Chivu Siapkan Kejutan, Striker Belia Geser Thuram
-
Resmi! Dewan Kota Setujui Penjualan San Siro ke AC Milan dan Inter
-
AC Milan Pecundangi Napoli, Allegri: Butuh 64 Poin untuk Scudetto
-
Julio Cesar Pastikan Persib Bandung Siap Hadapi Bangkok United
-
Prestasi Manis Indra Sjafri di ASEAN, Kembali Berjaya di SEA Games 2025?