Suara.com - Klub kenamaan Bundesliga, Schalke 04 telah resmi memecat pelatih David Wagner setelah catatan awal yang buruk musim ini. Konfirmasi pemecatan Wagner diumumkan via laman resmi The Royal Blues --julukan Schalke 04.
Schalke memang bisa dibilang hancur lebur di tangan Wagner. Bahkan jika ditarik lebih jauh lagi, Schalke sudah tak pernah menang sejak Januari lalu di bawah arahan pelatih 48 tahun yang juga pernah menukangi Huddersfield Town di Premier League itu.
Memasuki musim anyar 2020/2021 di Bundesliga, Schalke dihancurkan 0-8 oleh juara bertahan Bayern Munich pada laga spieltag pertama, sebelum dihantam Werder Bremen 1-3 di kandang pada Sabtu (26/9/2020).
The Royal Blues pun saat ini terpuruk di dasar klasemen Liga Jerman dengan raihan nirpoin dari dua laga, beserta selisih gol yang sangat miris, yakni -10.
Sontak tak ada ampun bagi Wagner. Pelatih yang pernah menyokong Jurgen Klopp di Borussia Dortmund itu hanya bertahan selama 1 tahun 3 bulan sebagai juru taktik Schalke.
"Kami semua berharap bisa membenahi diri di lapangan bersama dengan David Wagner," kata direktur olahraga Schalke, Jochen Schneider seperti dimuat Tribal Football.
"Sayangnya, kami belum melihat penampilan dan hasil yang tepat dari dua pertandingan pertama (Bundesliga musim ini) untuk mewujudkannya."
"Karena itu, kami telah memutuskan untuk membuat awal yang baru. Meskipun hasil yang mengecewakan, ini bukanlah keputusan yang mudah bagi kami."
Schalke mengatakan bahwa asisten Wagner, Christoph Buhler dan Frank Frohling juga meninggalkan klub. Total, The Royal Blues telah gagal menang dalam 18 pertandingan pamungkas mereka di liga.
Baca Juga: Dua Gol dan Satu Assist, Luis Suarez Beringas di Debut Bersama Atletico
Wagner sendiri sejatinya memulai kariernya sebagai pelatih kepala Schalke dengan baik, saat mereka menjadi kandidat lolos Liga Champions dengan hanya menelan tiga kekalahan dalam 17 pertandingan.
Sayang, pada akhirnya Schalke hanya bisa finis di peringkat ke-12 papan klasemen Bundesliga musim lalu, hanya berjarak delapan poin di atas zona degradasi.
Berita Terkait
-
Lothar Matthaus Angkat Topi! Taktik Kompany Bikin Bayern Munich Jadi Mesin Gol
-
Luis Diaz Bersinar di Bayern, Saran Florian Wirtz Jadi Kenyataan
-
Kevin Diks Tak Jadi Algojo Penalti, Keputusan Pelatih Monchengladbach Dikritik
-
Terungkap! Insiden Memalukan Saat Kevin Diks Dkk Dibantai 0-3 oleh Bayern Munich
-
Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur