Suara.com - Wacana menggelar Liga Super Eropa atau European Super League (ESL) memang sudah runtuh seiring mundurnya mayoritas klub penggagas, termasuk Arsenal.
Namun, berita terkait kompetisi tandingan Liga Champions itu masih terus digaungkan dengan topik-topik yang mulai meluas, salah satunya terkait pantas tidaknya Arsenal main di ESL.
Sejak ESL resmi diumumkan pada pekan lalu, banyak yang menyoroti keberadaan Arsenal sebagai salah satu dari 12 klub penggaggas sekaligus peserta.
Pasalnya, ESL digambarkan sebagai kompetisi yang mempertemukan para 'klub besar' Eropa yang maknanya memang bias karena tak dibarengi penjelasan lain.
Para penggemar banyak yang menganggap Arsenal tak pantas dikategorikan sebagai klub besar. Kali terakhir The Gunners juara Liga Inggris saja terjadi pada 2004 alias 17 tahun lalu.
Meski demikian, Mikel Arteta coba membela Arsenal. Dia menganggap klub asal London Utara itu pantas bermain di ESL bersama tim-tim 'besar' lainnya lantaran punya sejarah panjang.
“Bahwa kami adalah salah satu klub terbaik di dunia, dan kami tidak bisa lebih bangga lagi untuk mewakili klub ini, sejarahnya, dan kami sangat memahami tuntutan dan keunggulan yang harus kami kejar," kata Arteta dikutip dari Goal Internasional, Jumat (23/4/2021).
Arteta menjelaskan bahwa pamor Arsenal terbentuk karena hasil-hasil terdahulu yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun silam.
“Dan itu bukan kebetulan, itu diperoleh selama bertahun-tahun dengan prestasi bagi banyak orang yang telah terlibat dalam sejarah klub ini," tambahnya.
Baca Juga: 5 Hits Bola: Penjelasan Persipura soal Kegagalan Rekrut Caio Ruan
Arsenal sendiri jadi satu dari enam klub Liga Inggris yang akhirnya mundur dari Liga Super Eropa. Dalam pernyataan resminya, mereka meminta maaf dan mengaku keliru ikut menggagas ajang yang tak direstui UEFA tersebut.
Arteta menganggap polemik Liga Super Eropa telah menunjukkan bagaimana pentingnya sepakbola bagi dunia di mana suara para penggemar sangat penting dan harus didengarkan.
"Selama pandemi ini, selama setahun, kami telah berusaha mempertahankan industri ini dengan tidak adanya penggemar di stadion," beber Arteta.
“Tapi, ketika para penggemar harus keluar dan berbicara, mereka melakukannya dengan sangat keras dan jelas, dan mereka mungkin mengirimkan pesan terkuat yang pernah dikirim di dunia sepakbola."
Berita Terkait
-
Gundogan: Format Baru Liga Champions Tak Kalah Jahat dari Liga Super Eropa
-
Presiden Barcelona: European Super League Mutlak Dibutuhkan
-
Tak Punya Dasar Hukum, UEFA Nekat Tendang Real Madrid dari Liga Champions
-
Lupakan Liga Super Eropa, Man City Fokus Kejar Trofi Liga Inggris
-
8 Klub Mundur, Proyek Liga Super Eropa Terancam Batal
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Susul Calvin Verdonk, Penyerang Timnas Thailand U-23 Gabung Klub Ligue 1 Prancis
-
11 Gol Tanpa Penalti! Ayase Ueda Lebih Gacor Dibanding Kane dan Mbappe
-
Bek Rp1 Triliun Diprediksi Pep Guardiola Bakal Jadi Pemain Terbaik Dunia
-
Elkan Baggott Tampil Solid! Bawa Ipswich Town U-21 ke Puncak Klasemen Geser MU
-
Tiru Chelsea, Arsenal Bernafsu Dapatkan Bomber Brasil 19 Tahun, Demi Cuan di Masa Depan
-
Lamine Yamal Sebut Real Madrid Tim Pencuri, Andres Iniesta: Itu Bumbu El Clasico
-
Prediksi Real Madrid vs Barcelona: Misi Balas Dendam Los Merengues
-
Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Patrick Kluivert Dibebankan Target Tinggi di Piala Asia 2027
-
Taktik MU Disindir Arne Slot, Ruben Amorim Murka: Gak Usah Sok Nilai Tim Lain
-
Ingin Lolos Piala Dunia, Dirtek PSSI Beberkan Kriteria Pelatih Baru Timnas Indonesia